[caption caption="dok.jalan-jalan.com"][/caption]
(Minggu Ketiga Terinspirasi Lagu)
Marilah sayang mari sirami
Cinta yang tumbuh di dalam diri
Kedua kaki terendam. Lalu kukayuh-kayuhkan.
“Siniiii …!”
Aku menoleh. Tersenyum. Menggeleng kemudian.
“Iiiih …!” seruku. Demi Euis mencipratkan air ke arahku.
“Makanyaaaaa …!”
Aku pun nyemplung ke kolam berair hangat Ciater. Euis kesenangan. Tak berhenti mencipratiku.
“Lihat sekeliling. Berbukit-bukit ….terjal!” kami diam di tepi kolam.
“Jalan kitakah itu nanti, Sam?”
Aku tak menimpali. Lalu bersenandung lagi:
Rintangan pasti datang menghadang.
Cobaan pasti datang menghujam
Namun yakinlah bahwa cinta itu kan membuatmu
Mengerti akan arti kehidupan.
“Jadi ….”
“Kita tetap nikah. Kita jalani ini dulu.”
Euis terkikik. Khas mojang geulis Bandung.
“Sebenernya bukan itu ….”
“Apa?”
“Kalau kita ini seperti ….”
“Ratna dan Galih. Gita Cinta dari SMA.”
Euis tertawa. Tanpa mempedulikan sekeliling pada senja mulai turun. Semburat merahnya menyepuh bukit. Bukit Tangkuban Perahu masih samar-samar tampak.
“Terlalu ….”
“Romantis!”
“Ih, enteu …ah.”
“Trus?”
Euis mengerjap-ngerjapkan mata. Bulumatanya mengacung indah. Seperti hasil lukisan pelukis yang senang bersenandung indah: Waktu Tuhan tersenyum, lahirlah …Euis Dardanela.
“Kita pulang?”
“Aku malah ingin menculikmu.”
“Ih.”
“Kenapa?”
“Kok ngomong, kayak bulan aja. Aku jadi pengin nembang bubuy bulan ….”
Aku membekap mulutku sendiri. Euis, Euis …!
Terinspirasi:
Arti Kehidupan (Doel Sumbang)
Karya ini diikutsertakan dalam rangka memeriahkan ulang tahun perdana Rumpies The Club
[caption caption="dok. rtc"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H