Tigor berdiri. Lalu menghormat.
“Siap. Laksanakan!”
Lalu ia berbalik badan, dan meninggalkan gardu.
“Eh, ke mana?”
“Ya, main pukul sama istrilah!” sahutnya tanpa menoleh ke arah gardu.
Tiga laki-laki di gardu itu hanya geleng-geleng kepala. Menahan gelak tawa yang panjang.
***
Angkasapuri, 2.2.16
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!