Mohon tunggu...
Thamrin Sonata
Thamrin Sonata Mohon Tunggu... Penulis - Wiswasta

Penulis, Pembaca, Penerbit, Penonton, dan penyuka seni-budaya. Penebar literasi.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Eyangku, Seorang Pejuang di Panggung

10 November 2015   08:41 Diperbarui: 10 November 2015   08:41 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Arek takkan mengenal kata menyerah. Rawe-rawe rantas, malang-malang putung …!”

Bum!

Bersamaan hentakkan kaki ke bumi, Eyang ambruk kalau tak segera ditopang Ratri.

“Aku pengin kamu ….”Ratri mengangguk-angguk. “Setidaknya, Eyang pernah main drama dan mendapat masukan dari temen-temen pejuang. Mereka pahlawan ….walau ndak tertulis.”

Ratri tersenyum. “Eyang juga pahlawan Ratri.” Lalu ia mendudukkan eyangnya di pekarangan belakang rumah. Dan berdiri. Menirukan gaya eyangnya tadi yang menjelma bak seorang pejuang gagah.

***

Thamrin Sonata nomor 32

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun