Mohon tunggu...
Thalia Maisiedavita Siregar
Thalia Maisiedavita Siregar Mohon Tunggu... Lainnya - public relations uksw

Mahasiswa ilmu komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Menonton Film Berbahasa Inggris terhadap Kemampuan Berbahasa Inggris Siswa SMA Sedes Sapientiae Bedono

3 Desember 2022   15:55 Diperbarui: 3 Desember 2022   16:07 2303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

ABSTRAK

Penelitian ini membahas tentang dampak menonton film barat berbahasa inggris terhadap kemampuan berbahasa inggris siswa-siswi SMA SEDES SAPIENTIAE BEDONO. Bahasa Inggris sebagai Bahasa internasional sangat penting dan digunakan di dunia perfilman di masa sekarang. Salah satu cara untuk belajar Bahasa inggris dengan cepat yaitu dengan menonton film barat berbahsa inggris. Tujuan penelitian ini antara lain mengetahui bagaimana dampak menonton film berbahasa Inggris terhadap peningkatan kemampuan berbahasa Inggris. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif melalui angket yang disebar kepada sejumlah siswa SMA SEDES SAPIENTIAE BEDONO. Dari penelitian, penulis akan menganalisis jawaban responden dan menguraikan terkait dampak dari hal tersebut.

PENDAHULUAN

Bahasa merupakan alat kita sehari-hari untuk berkomunikasi dengan orang-orang disekitar kita. Sebagai orang Indonesia, kita menggunakan Bahasa Indonesia dalam keseharian kita. Namun ada begitu banyak bahasa di dunia ini, salah satunya kita juga sering menggunakan Bahasa Inggris. Pada umunya, Bahasa Inggris juga merupakan salah satu bahasa internasional. Artinya, Bahasa Inggris sangat sering digunakan pada setiap negara, dan Bahasa Inggris menjadi salah satu bahasa yang umum di dunia. Hampir seluruh negara menggunakan Bahasa Inggris untuk berkomunikasi, terkadang juga untuk bahasa sehari-hari.

Bahasa Inggris juga sering digunakan di dunia perfilman. Dan seperti yang kita ketahui, tidak sedikit orang yang menyukai film. Karena film merupakan salah satu alat penghibur bagi banyak orang. Apalagi di Indonesia, tidak sedikit orang di Indonesia yang menyukai film baik film indonesia maupun film barat. Film barat yang kebanyakan ditonton oleh para kaum muda salah satunya yaitu film berbahasa Inggris. Biasanya, kebanyakan dari mereka menggunakan subtitle agar dapat mengerti apa maksud cerita yang terdapat dalam cerita tersebut.

Namun selain untuk penghiburan, film juga memiliki kegunaan lain. Salah satunya untuk media pembelajaran bahasa. Contohnya film barat yang berbahasa Inggris dapat mengembangkan kemampuan kita untuk berbahasa Inggris, terutama bagi para kaum muda. Dengan kita menonton film berbahasa Inggris, kita dapat lebih terbiasa mendengar orang asing berbicara berbahasa Inggris. Dan jika menggunakan subtitle biasanya akan lebih mudah untuk kita, untuk dapat mengerti apa arti kalimat ataupun kata yang diucapkan. Dengan begitu kita dapat memahami bagaimana alur cerita dalam film tersebut. Jadi dengan menonton film kita dapat menambah kemampuan kita untuk berbahasa Inggris.

Terkait hal ini, maka di lingkungan SMA Sedes Bedono, angkatan ke-30 banyak siswa yang menonton film barat, berbahasa inggris dan belum menyadari bagaimana dampaknya terhadap kemampuan Bahasa inggris mereka. Pada artikel ilmiah inilah, membuktikan adanya dampak yang dapat meningkatkan kemampuan listening, speaking, vocabulary pada Bahasa Inggris. Penelitian ini difokuskan dan ditujukan kepada angkatan ke-30 SMA Sedes Bedono.

Bahasa

Bahasa merupakan alat seseorang untuk menyampaikan suatu hal kepada orang lain. Maka bahasa sangat penting bagi manusia untuk berkomunikasi dengan manusia lain. Bahasa digunakan manusia untuk berkomunikasi dengan orang-orang yang berada di sekitarnya, baik jarak dekat maupun jarak jauh.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cetakan Pertama, Edisi IV, tahun 2008, Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang abriter, yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri.

Pemerolehan bahasa adalah suatu proses yang berlangsung di dalam otak seseorang kanak-kanan ketika dia memperoleh bahasa pertamanya atau bahasa ibunya (Chaer, 2002: 167). Menurut Suwarna (2002: 4) bahasa merupakan alat utama untuk berkomunikasi dalam kehidupan manusia, baik secara individu maupun kolektif sosial.

Jeans Aitchison (2008 : 21) “Language is patterned system of arbitrary sound signals, characterized by structure dependence, creativity, displacement, duality, and cultural transmission”, bahasa adalah sistem yang terbentuk dari isyarat suara yang telah disepakati, yang ditandai dengan struktur yang saling tergantung, kreatifitas, penempatan, dualitas dan penyebaran budaya.

  • Tujuan Bahasa jika dilihat dari tujuan penggunaannya antara lain:
  • Tujuan praktis, bahasa digunakan untuk komunikasi sehari-hari.
  • Tujuan artistik, bahasa yang dirangkai dengan  sedemikian rupa sehingga menjadi bahasa yang indah dan dapat digunakan untuk pemuas rasa estetis.
  • Tujuan pembelajaran, bahasa sebagai media untuk mempelajari berbagai ilmu pengetahuan baik dalam lingkup bahasa itu sendiri atau di luar bahasa.
  • Tujuan fisiologis, bahasa digunakan untuk mempelajari naskah-naskah tua guna menyelidiki latar belakang sejarah manusia, kebudayaan, dan adat istiadat serta perkembangan bahasa.

Keterampilan Berbahasa

Keterampilan berbahasa itu penting. Apabila kita tidak memiliki kemampuan berbahasa. Kita tidak dapat mengungkapkan pikiran, tidak dapat mengekspresikan perasaan, tidak dapat menyatakan kehendak, atau melaporkan fakta-fakta yang kita amati. Di pihak lain, kita tidak dapat memahami pikiran, perasaan, gagasan, dan fakta yang disampaikan oleh orang lain kepada kita. Keterampilan berbahasa (atau language arts, language skills) dalam kurikulum di sekolah biasanya mencakup empat segi yaitu:      

  • Keterampilan menyimak/mendengarkan (listening skills)
  • Keterampilan berbicara (speaking skills)
  • Keterampilan membaca (reading skills)
  • Keterampilan menulis (writing skills)

Setiap keterampilan berbahasa tersebut saling berkaitan antara satu dengan yang lain. Dalam memperoleh keterampilan bahasa tersebut, biasanya asal mulanya berawal pada masa kecil. Saat mendengar/menyimak bahasa yaitu sebelum kita masuk sekolah. Saat kecil sebelum kita sekolah, kita mulai mendengar bahasa kemudian kita mulai belajar berbicara. Setelah itu baru kita belajar membaca. Semua itu biasanya kita peroleh sebelum kita mulai bersekolah. Sementara saat belajar menulis biasanya akan kita pelajari saat kita di sekolah pada umur 4 tahun. Selagi keterampilan berhubungan antara satu dengan yang lain, maka peningkatan pada satu keterampilan berbahasa juga dapat menimbulkan peningkatkan keterampilan berbahasa yang lain. 

  • Hubungan antara berbicara dan menyimak

Ujaran (speech) biasanya dipelajari melalui menyimak dan meniru (imitasi). Oleh karena itu model yang disimak serta direkam oleh seseorang sangat penting dalam penguasaan berbicara. Biasanya anak muda jauh lebih cepat dalam mengingat kalimat yang lebih panjang dan rumit daripada orang yang lebih tua. Menambah kemampuan menyimak artinya juga memperlancar kemampuan seseorang berbicara. Ujaran seorang anak mencerminkan pemakaian bahasa di rumah dan lingkungan sekitarnya. Seorang anak akan secara otomatis menirukan ujaran yang telah ia dengarkan dan ia simak.

Suara merupakan faktor penting dalam cara pemakaian kata-kata. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Subyakto (2005:56) yang menyatakan bahwa dalam kegiatan menyimak seseorang tidak hanya berperan pasif dalam suatu wacana, tetapi dia juga berperan aktif untuk menyusun ulang pesan yang disampaikan oleh pembicara. Menyimak juga untuk pembelajaran seseorang, agar dapat memperoleh penguasaan dari ujaran sang pembicara dan dapat menyampaikan kembali kepada orang lain. Biasanya berbicara dengan alat-alat peraga akan menghasilkan penangkapan informasi yang lebih baik dari pihak penyimak.

  • Hubungan antara menyimak dan membaca

Haryadi dan Zamzani (2000:72) mengemukakan bahwa secara umum berbicara dapat diartikan sebagai suatu penyampaian maksud (ide, pikiran, isi hati) seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga maksud tersebut dapat dipahami orang lain. Menyimak merupakan cara utama bagi pelajaran lisan. Kemampuan seseorang dalam menyimak juga dasar bagi seseorang dalam membaca secara efektif. Biasanya anak lebih seringkali lebih unggul dalam membaca (reading) daripada menyimak ataupun mendengar (listening).

Bagi para pelajar, korelasi antara kosa kata simak dan kosa kata baca (listening vocabulary dan reading vocabulary)  kira-kira mencapai hingga 80%. Menyimak juga membantu seseorang dalam menangkap ide utama dari apa yang disampaikan oleh pembicara. Membaca juga membuat kita menambah kosa kata atau ilmu pengetahuan umum tentang sebuah kata.

  • Hubungan antara berbicara dan membaca

Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan (Tarigan, 2008:16). Pada umumnya, dengan kita banyak membaca, kita akan menambah pengetahuan. Terutama dalam kebahasaan, kita akan menambah kosa kata kita juga apalagi dalam hal berbicara. Jadi jika terdapat kosakata yang tidak kita ketahui maka biasanya kita akan mencari tahu tentang arti kata tersebut.

Tentunya jika kita sudah mengetahuinya, kita akan menambah kosa kata kita. Definisi berbicara juga dikemukakan oleh Brown dan Yule dalam Puji Santosa, dkk (2006:34). Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyibunyi bahasa untuk mengekspresikan atau menyampaikan pikiran, gagasan atau perasaan secara lisan.

Bahasa Inggris sebagai Bahasa internasional

Di masa sekarang tentunya Bahasa inggris merupakan bahasa internasional yang sangat luas penggunaannya. Menurut Brunfit (dalam Firmansyah, 2019), “English is an international language that it is the most widespread medium of international communication”. Sebagai Bahasa internasional tentunya Bahasa Inggris digunakan sebagai sarana komunikasi pada antar negara, terutama yang memiliki Bahasa yang berbeda di negaranya masing-masing.

Oleh karena itu di era sekarang, pentingnya mempelajari bahasa inggris. Tidak hanya dalam syarat kemampuan akademik namun juga kemampuan secara umum. Banyak juga teknologi serta pengarahannya yang menggunakan Bahasa inggris. Dengan era digital tentunya juga banyak cara untuk mempelajari Bahasa inggris dalam segala aspek kemampuan yaitu listening, speaking, dan vocabulary.


METODE PENELITIAN

Pada penelitian ini, penulis menggunakan penelitian kuantitatif dalam bentuk angket berupa pendapat mereka terhadap pertanyaan dan pernyataan yang diajukan penulis. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia cetakan pertama, edisi IV, tahun 2012, Angket merupakan daftar pertanyaan tertulis mengenai masalah tertentu dengan ruang untuk jawaban bagi setiap pertanyaan.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan angket atau kuesioner dengan beberapa pertanyaan serta pernyataan tertutup. Kuisioner tertutup ini berisikan pertanyaan yang disertai dengan pilihan jawaban.

Angket tersebut akan diedarkan kepada 60 orang siwa-siswi SMA SEDES SAPIENTIAE JAMBU Angkatan ke-30, guna mengetahui jawaban dan pendapat mereka tentang pengaruh menonton film Berbahasa Inggris terhadap kemampuan dalam Berbahasa Inggris. Lalu dari pendapat dan pandangan mereka tentang hal ini, penulis dapat menganalisis dari hasil pengumpulan data melalui angket tersebut.

HASIL DAN PEMBAHASAN

  • Pengaruh film Berbahasa Inggris

Berdasarkan hasil penelitian pernyataan nomor 1, 2, 3 dan 18 dapat dilihat bahwa sebagian besar siswa SMA SEDES SAPIENTIAE Angkatan ke-30 menyukai film berbahasa Inggris oleh karena itu mereka sering menonton film berbahasa Inggris dan bagi para responden terdapat manfaat yang dapat diperoleh dari menonton film berbahasa Inggris dan dapat juga membantu kita berbahasa Inggris. Seperti yang kita ketahui, masing-masing keterampilan berbahasa saling berkaitan dan juga memberi pengaruh antara satu sama lain. Jadi jika film berbahasa Inggris dapat menambah manfaat bagi satu keterampilan berbahasa maka akan bermanfaat juga bagi keterampilan berbahasa lainnya.

  • Penggunaan Bahasa Inggris

Dapat dilihat dari hasil penelitian pernyataan nomor 4, 5 dan 6 bahwa sebagian besar siswa SMA SEDES SAPIENTIAE Angkatan ke-30 belajar Bahasa Inggris karena merupakan salah satu Bahasa internasional yang berarti termasuk penting untuk dipelajari dan masuk dalam mata pelajaran di sekolah. Pada dasarnya, seseorang berbicara berdasarkan pada apa yang ia dengar dan ia simak. Salah satunya dengan menonton film berbahasa Inggris, saat seseorang menyimak dengan baik film tersebut maka saat komunikasi menggunakan Bahasa Inggris akan semakin terlatih karena sudah terbiasa mendengar Bahasa Inggris. Maka, jika kita semakin sering menggunakan Bahasa Inggris kita maka dapat semakin bertambah juga kemampuan kita dalam berbahasa Inggris.

  • Penggunaan subtitle pada film berbahasa Inggris

Terdapat pada hasil penelitian pernyataan nomor 8 dan 9 dapat dilihat bahwa sebagian besar siswa SMA SEDES SAPIENTIAE Angkatan ke-30 berpendapat bahwa penggunaan subtitle pada film berbahasa Inggris penting, karena berpengaruh pada pemahaman kita dalam film tersebut. Sebagian besar responden dapat lebih memahami film tersebut jika dengan adanya subtitle. Selain itu, responden lebih dominan menggunakan subtitle Bahasa Indonesia daripada subtitle Bahasa Inggris karena dengan subtitle Bahasa Indonesia dapat lebih mudah dipahami arti dan maksud dari film tersebut. Dengan begitu keterampilan berbahasa dalam menyimak pembicaraan menggunakan Bahasa Inggris dan membaca subtitle pada film akan saling berkaitan untuk meningkatkan kemampuan lainnya.

  • Pengaruh terhadap kemampuan dalam mata pelajaran bahasaingris

Pada hasil penelitian pernyataan nomor 7, 10, 11 dan 12 dapat dilihat bahwa sebagian besar siswa SMA SEDES SAPIENTIAE Angkatan ke-30 berpendapat bahwa terdapat pengaruh terhadap mata pelajaran Bahasa Inggris. Penerapan kemampuan Bahasa Inggris kita tentunya berpengaruh terhadap mata pelajaran Bahasa Inggris. Misalnya pembelajaran Bahasa Inggris secara lisan yaitu dengan menyimak film berbahasa Inggris tentunya berhubungan pada kemampuan kita dalam berbicara Bahasa Inggris, dimana berbicara menggunakan Bahasa Inggris seringkali diterapkan dalam mata pelajaran. Maka tentunya kita akan meniru apa yang diucapkan sang pemeran di film tersebut. Selain kemampuan berbicara, dapat juga menambah kosa kata kita. Tentunya pembelajaran Bahasa Inggris secara tertulis maupun lisan kita harus memerlukan penguasaan kosakata Bahasa Inggris. Oleh karena itu media film dapat berpengaruh bagi mata pelajaran Bahasa Inggris.

  • Peningkatan dalam masing-masing kemampuan berbahasa Inggris

Seperti pada hasil penelitian pernyataan nomor 13, 14, 15, 16 dan 19 dapat dilihat bahwa menurut sebagian besar siswa SMA SEDES SAPIENTIAE Angkatan ke-30 film berbahasa Inggris dapat meningkatkan masing-masing kemampuan berbahasa Inggris. Antara lain peningkatan penguasaan kosakata, berbicara berkomunikasi, dan menyimak. Seperti yang kita ketahui kemampuan berbahasa saling berhubungan. Maka pada saat kita menyimak film berbahasa Inggris dapat menambah penguasaan kosakata Bahasa Inggris yang kita ketahui, Selain itu jika kita terapkan pada kehidupan sehari-hari maka dapat melatih kita dalam berbicara Bahasa Inggris dengan orang lain.

SIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis, didapatkan beberapa kesimpulan. Sebagian besar siswa-siwi Sma Sedes Sapientiae Bedono seringkali menonton film berbahasa Inggris. Dampak yang muncul dari menonton film berbahasa Inggris yaitu peningkatan pada kemampuan berbahasa Inggris, khusunya jika menggunakan subtitle.

Selain itu menurut pendapat mereka, film berbahasa Inggris berpengaruh terhadap kemampuan berbahasa Inggris karena merupakan salah satu media dalam pembelajaran Bahasa Inggris.  Keterkaitan antar keterampilan berbahasa. Jadi pada saat kita menonton film berbahasa Inggris jika salah satu keterampilan berbahasa kita meningkat tentunya berpengaruh juga terhadap keterampilan berbahasa kita yang lain.

Misalnya yaitu saat kita menyimak film berbahasa Inggris. Dengan begitu dapat berpengaruh bagi kemampuan kita dalam berbicara Bahasa Inggris karena terbiasa menyimak pembicaraan pemeran dalam film. Dan dengan terbiasa berbicara Bahasa Inggris, maka otomatis kemampuan membaca dalam Bahasa Inggris.

 

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Edisi Keempat). Jakarta: Balai Pustaka.

Tarigan, Henry Guntur. 1993. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Pencetakan Angkasa

Yanti, Suhartono, dan Rio Kurniawan. (April 2018). Penguasaan materi pembelajaran keterampilan berbahasa Indonesia manasiswa s1 program studi Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia FKIP universitas Bengkulu. Diambil dari  https://ejournal.unib.ac.id/index.php/korpus/article/view/5559.

Dodi Mulyadi dan Yulia Mutmainnah. (2015). Penggunaan film berbahasa inggris dengan English subtitle dalam meningkatkan keterampilan listening. Diambil dari https://www.neliti.com/id/publication/176452/penggunaan-film-berbahasa-inggris-dengan-english-subtitle-dalam-meningkatkan-ket.

Purnaningsih,Pari. (Maret 2017). Strategi pemanfaatan media audio visual untuk peningkatan hasil belajar Bahasa inggris. Diambil dari https://www.neliti.com/id/publication/261200/strategi-pemanfaatan-media-audio-visual-untuk-peningkatan-hasil-belajar-bahasa-i.

Firmansyah, Dafi. (2019). Pengaruh Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris di Era Globalisasi. Diambil dari https://osf.io/uch36/download

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun