Menutup paragraf ini, penulis ingin memerankan satu tokoh lagi yaitu Fatima Mernissi (salah seorang feminis Arab muslim terkenal). Ia mengatakan bahwa kesetaraan gender mempunyai arti kesamaan kondisi bagi laki-laki dan perempuan untuk memperoleh kesempatan serta hak-hak yang sama sebagai manusia, agar mampu berperan dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan seperti: hukum, politik, ekonomi, pendidikan, sosial budaya dan lain sebagainya (Setiawan, 2019). Oleh karenanya, perempuan tidak melulu tentang dapur, kasur, dan ranjang. Ia bahkan bisa lebih dari itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H