Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - hanya ibu rumah tangga biasa

Hobby sederhana: membaca, menulis, memasak, travelling

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tahun Baru Islam, Sudahkah Merencanakan Amal Saleh?

20 Juli 2024   17:46 Diperbarui: 20 Juli 2024   18:04 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Atau, yang tadinya shalat subuh sering kesiangan dan jarang shalat di masjid, jadi sering shalat berjamaah di masjid. Kalau tidak bisa lima waktu shalat berjamaah di masjid karena kita bekerja, bisa shalat subuh berjamaah di masjid yang nilai pahalanya sangat besar.

"Barangsiapa yang mengerjakan shalat Subuh berjamaah di masjid, lalu dia tetap berdiam di masjid sampai melaksanakan shalat sunnah Dhuha, maka ia seperti mendapat pahala orang yang berhaji atau berumrah secara sempurna." (HR. Bukhari).

Perencanaan lainnya, dalam sebulan kita melakukan puasa sunnah sanggup berapa kali? Kalau tidak sanggup puasa Senin - Kamis, maka bisa puasa pada Senin atau Kamis. Atau kalau memungkinkan bisa juga puasa Nabi Daud, yaitu sehari puasa, sehari tidak.

Bisa juga berpuasa pada hari-hari tertentu, semisal puasa Tasu'a dan Asyura pada 9 dan 10 Muharam lalu. Terlebih kedua puasa ini memberikan kesempatan bagi kita untuk meraih pahala besar dan menghapus dosa-dosa setahun yang lalu.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Puasa hari Asyura, saya berharap kepada Allah agar dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu." Ini menegaskan bahwa berpuasa pada hari Asyura dapat menghapuskan dosa-dosa kecil yang dilakukan selama satu tahun sebelumnya.

Perencanaan amal saleh lainnya, misalnya lagi, dalam seminggu berapa kali kita shalat tahajud dan berapa rakaat yang bisa kita jalankan. Jika tidak bisa setiap hari, ya setidaknya dalam seminggu itu kita ada melakukan shalat tahajud. Terpenting itu menjadi suatu rutinitas.

"Terus mengoreksi diri. Misalnya, hari ini hanya 3 rakaat, di hari-hari berikutnya meningkat menjadi 5 rakaat, 7 rakaat, 9 rakaat, 11 rakaat. Terpenting ada peningkatan dan perbaikan sehingga menjadi suatu rutinitas," kata ustadz.

Amal saleh lainnya yaitu menjalankan ibadah haji atau umrah. Kita bisa planning dengan menabung, kalaupun tidak tercapai tahun ini bisa dilanjutkan pada tahun berikutnya. Seperti halnya jika kita mau jalan-jalan ke suatu negara, suatu kota, suatu pulau, tentunya butuh persiapan-persiapan.

Lalu apa lagi? Baca Alquran, misalnya, berapa halaman? Satu halaman, dua halaman? Atau menginfak sedekah mau berapa banyak? Apakah 2000, 5000, 10.000? Rutin ikut kajian juga harus termasuk yang direncanakan karena bernilai pahala, karena menuntut ilmu agama pahalanya setara dengan pahala berhaji. Apakah tidak menggiurkan?

Mengapa amal saleh penting untuk direncanakan? Ustadz menyampaikan merencanakan amal saleh adalah perintah Allah yang termaktub dalam Alquran surah Al Kahfi ayat 110:

Katakanlah (Muhammad), "Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang telah menerima wahyu, bahwa sesungguhnya Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun