Dari kegiatan sosialisasi itu, Dr. Nanang Ruhyat, ST.,MT dan Tyas Wedhasari, ST., M.Sc memberikan saran untuk bisa membantu meningkatkan efektivitas sosialisasi mengenai pentingnya pemahaman titik temu yang aman saat terjadi bencana di lokasi padat penduduk seperti Jakarta.
Beberapa hal yang perlu dilakukan:
1. Penyuluhan rutin dan berkelanjutan di berbagai wilayah padat penduduk Jakarta. Jadwalkan kegiatan secara teratur agar masyarakat terus menerima informasi dan pemahaman baru tentang pentingnya titik temu yang aman saat bencana.
2. Pendekatan berbasis komunitas dalam perencanaan dan pelaksanaan program sosialisasi. Dengan melibatkan komunitas lok secara langsung, pesan-pesan keselamatan akan lebih mudah diterima dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Manfaatkan platform media sosial untuk menyebarkan informasi dan tips keselamatan terkait bencana kepada masyarakat. Buat konten yang menarik dan mudah dipahami, seperti infografis, video pendek.
4. Selenggarakan pelatihan dan simulasi evakuasi secara berkala di berbagai lokasi padat penduduk. Latihan ini membantu meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi situasi darurat dan mengaplikasikan pemahaman tentang titik temu yang aman saat bencana.
5. Kerjasama dengan pemerintah daerah, LSM, relawan, dan organisasi lainnya yang memiliki akses dan pengaruh dalam komunitas padat penduduk. Kolaborasi ini dapat memperluas jangkauan sosialisasi dan memastikan pesan yang disampaikan lebih terpercaya.
6. Lakukan sosialisasi konsep K3 dan pentingnya pemahaman titik temu yang aman kepada siswa sekolah dan anggota komunitas lainnya. Libatkan sekolah-sekolah dan lembaga pendidikan untuk mengintegrasikan materi keselamatan ini ke dalam kurikulum atau kegiatan ekstrakurikuler.
7. Lakukan evaluasi secara berkala terhadap efektivitas kegiatan sosialisasi yang telah dilaksanakan. Umpan balik dari peserta sosialisasi untuk mengetahui sejauh mana pesan-pesan yang disampaikan telah dipahami dan diimplementasikan oleh masyarakat.
Dengan mengimplementasikan saran-saran di atas, diharapkan sosialisasi mengenai pentingnya pemahaman titik temu yang aman saat terjadi bencana dapat menjadi lebih efektif dan memberikan dampak positif bagi keselamatan masyarakat, khususnya di lokasi padat penduduk seperti Jakarta.