Mohon tunggu...
TETI HERMAWATI
TETI HERMAWATI Mohon Tunggu... Guru - Saya adalah seorang guru TK

aku anaknya aktif, gampang akrab dengan siapapun, cuek dan orang bilang aku cerdas "jumawa" padahal aku itu biasa-biasa sama dengan yang lain, cuma aku ingin selalu belajar mencari update ilmu terbaru untuk pengalaman ke depannya... aku paling ga suka membahas hal-hal yang sudah terjadi, karena prinsip dalam hidup aku "jangan ada kata menyesal" kalau kita ingin maju biarkan yang kemarin itu menjadi pengalaman yang berharga sehingga diusahakan tidak terjadi kembali, aku sangat sayang sama teman-teman

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan 1 sampai 5 Pada Anak Kelompok A (4-5 Tahun)

23 November 2023   00:30 Diperbarui: 23 November 2023   00:31 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN 1 SAMPAI 5 PADA ANAK KELOMPOK A (4-5 TAHUN) MELALUI PERMAINAN BOWLING ANGKA KOMBINASI DI TK PERSIS 21 AL HIKMAH KECAMATAN SOREANG KABUPATEN BANDUNG

 TAHUN 2023-2024

A R T I K E L  P E N E L I T I A N

TETI HERMAWATI

Guru TK Persis 21 Al Hikmah

Email : teti.ghibrangathan@gmail.com

Bandung, 20 November 2023

 

Disetujui,                                                        

Guru Kelas B1                                                     Peneliti,

ttd                                                                               ttd

ENOK RODIAH, S.Pd                                 TETI HERMAWATI

Mengetahui,

Kepala TK Persis 21 Al Hikmah

ttd

SITI RODIAH, S.Pd.AUD

Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode permainan terhadap kemampuan mengenal lambang bilangan pada anak kelompok A (4-5 tahun) di TK Persis 21 Al Hikmah. Penelitian ini menggunakan metode permainan bowling angka kombinasi, data yang dikumpulkan dari hasil penelitian yang sudah dilaksanakan sebelum metode permainan bowling angka kombinasi ada beberapa anak yang belum paham tentang lambang bilangan. Namun setelah diterapkan metode permainan bowling angka kombinasi sebagian besar anak mulai menikmati permainan dan mulai paham mampu menyebutkan, menunjuk dan meniru membuat lambang bilangan dengan benar. Melalui permainan bowling angka kombinasi yang berkonsep bilangan ini membuat anak merasa senang dan paham ketika guru mengenalkan lambang bilangan.

Kata Kunci : Konsep lambang bilangan, Permainan, Permainan Bowling Angka Kombinasi

Abstract: This research aims to determine the effect of game methods on the ability to recognize number symbols in group A children (4-5 years) at Kindergarten Persis 21 Al Hikmah. This research uses the combination number bowling game method, data collected from the results of research that was carried out before the combination number bowling game method, there were several children who did not understand number symbols. However, after implementing the combination number bowling game method, most of the children began to enjoy the game and began to understand being able to name, point and imitate making number symbols correctly. Through this combination number bowling game with the concept of numbers, children feel happy and understand when the teacher introduces number symbols. 

Keywords: Concept of number symbols, game, combination number bowling game

Penguasaan metode oleh pendidik serta media pembelajaran yang berkualitas memiliki peran yang sangat penting untuk mendukung tercapainya tujuan pembelajaran. Penguasaan metode oleh pendidik dan media pembelajaran yang berkualitas akan mampu membantu pendidik untuk mengorganisasi metode pembelajaran secara utuh, sistematis, dan logis yang pada akhirnya akan membantu peserta didik untuk dapat mengenal lambang bilangan. Dalam proses pembelajaran khususnya di kelompok A (4-5 tahun) TK Persis 21 Al Hikmah Soreang diharapkan terjadi perubahan kemampuan yang awalnya anak belum mampu mengenal lambang bilangan menjadi mampu mengenal lambang bilangan. Perubahan kemampuan itu pada dasarnya merupakan target atau tujuan dari target pembelajaran itu sendiri. Karena dalam pembelajaran mereka sudah dikenalkan dengan pengenalan lambang bilangan 1 sampai 5. Selain itu untuk mendukung tercapainya pembelajaran tersebut tentunya diperlukan pelaku pembelajaran (pendidik) yang menguasai metode dan media pembelajarannya. Di samping itu diperlukan juga sarana dan prasarana yang memadai serta relevan dengan proses pembelajaran dan karakteristik anak. Salah satu sarana yang dipandang sangat penting adalah media pembelajaran seperti botol plastik, bola plastik, kartu angka, dan pasir Pantai serta nampannya.

Dalam pengenalan lambang bilangan kepada anak usia dini khususnya kelompok A (4-5 tahun) lambang bilangan yang diperkenalkan sangat dasar yaitu mengenalkan lambang bilangan 1 sampai 5. Semula anak bila diajak berhitung di dalam kelas 1 sampai 10 begitu lancar dan antusias, ketika guru bertanya pada anak untuk menunjukkan mana angka 1; mana angka 2; atau mana angka 3 anak terkadang diam tidak menunjukkan angka secara langsung. Guru sebagai peneliti pada waktu itu belum terlalu menyimpulkan bahwa anak belum mengenal angka, guru berpikiran mungkin anak lupa untuk menunjukkan bilangan yang diminta oleh guru. Guru pun kembali meneliti kemampuan anak dalam mengenal lambang bilangan, guru menugaskan anak satu persatu maju ke depan kelas untuk meniru membuat angka 1 sampai 5 dengan memberi contoh dengan ukuran yang besar di papan tulis. Namun, terjadi kembali walaupun sudah dibuatkan contoh anak masih tetap belum bisa menirukan angka yang ditugaskan oleh guru. Hasil dari kegiatan tersebut guru pun menyimpulkan untuk melakukan penelitian terhadap anak kelompok A (4-5 tahun) di TK Persis 21 Al Hikmah mengenalkan lambang bilangan 1 sampai 5 melalui kegiatan bermain, guru pun mengambil keputusan untuk melakukan perbaikan penelitian dengan menggunakan metode permainan bowling angka kombinasi untuk meningkatkan kemampuan mengenal lambang bilangan 1 sampai 5 pada anak usia dini, khususnya pada anak kelompok A (4-5 tahun) di TK Persis 21 Al Hikmah.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperkenalkan lambang bilangan 1 sampai 5 dari mulai mengenal lambang bilangan, menunjuk lambang bilangan dan meniru membuat lambang bilangan pada anak kelompok A (4-5 tahun) di TK Persis 21 Al Hikmah. Selain itu, ingin mengetahui juga berapa jumlah anak yang memang benar-benar belum mampu mengenal lambang bilangan dan anak yang sudah mampu mengenal lambang bilangan.

Berdasarkan kajian literatur dari para ahli disebutkan bahwa: Kemampuan mengenal bilangan anak usia dini sangat penting untuk dikembangkan. Hal ini dilakukan agar anak memperoleh kesiapan dalam mengikuti pembelajaran matematika di tingkat yang lebih tinggi. McGuire (2012:1) mengungkapkan bahwa tahun-tahun awal 0-8 tahun menjadi tahun yang penting untuk mengembangkan fungsi perkembangan dalam kehidupan seseorang. Pentingnya perkembangan ini diakui dan dianut oleh guru, orangtua dan peneliti khususnya di bidang matematika.

Purpura dan Lonigan (2015) menjabarkan bahwa kemampuan mengenal bilangan yang spesifik berkembang pada anak usia dini pertama anak mulai mempelajari berhitung secara verbal, lalu anak mulai dapat membandingkan jumlah, menghubungkan lambang bilangan dengan jumlah, memanipulasi jumlah dengan soal cerita, kemudian anak mengenal lambang bilangan dan mengidentifikasi angka 1-9 serta membandingkan bilangan dan mengurutkan bilangan.

Salah satu kemampuan yang penting untuk distimulasi sejak usia dini adalah kemampuan mengenal bilangan. Susanto (2011:45) menjelaskan bahwa kemampuan mengenal bilangan pada anak TK adalah anak mampu membilang, menyebutkan urutan bilangan 1-20, membilang (mengenal konsep bilangan dengan benda-benda) sampai 20, membuat urutan bilangan 1-20 dengan bendabenda, menghubungkan lambang bilangan atau memasangkan lambang bilangan dengan benda-benda hingga 20 (anak tidak diminta menulis), membedakan dan membuat dua kumpulan benda yang jumlahnya sama, yang tidak sama, lebih banyak dan lebih sedikit.

METODE 

Penelitian ini menggunakan metode penelitian Tindakan kelas (PTK) di kelompok A (4-5 Tahun) TK Persis 21 Al Hikmah, penelitian dilaksanakan selama 1 siklus dan di awali dengan prasiklus. Karena kegiatan ini bertujuan hanya mengenalkan lambang bilangan 1 sampai 5, maka dari itu peneliti hanya melaksanakan 1 siklus saja. Penelitian ini mengambil tempat di halaman TK Persis 21 Al Hikmah Soreang. Waktu penelitian dilaksanakan sejak pengajuan proposal kepada pihak lembaga sampai selesai penyusunan artikel dan waktunya pun tidak dilakukan lama hanya 2 minggu.

Penelitian ini menggunakan persentase dalam penyajian datanya. Metode penelitian tindakan kelas sudah sesuai denga napa yang diinginkan oleh peneliti. Perhatian utama dalam penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal lambang bilangan melalui permainan bowling angka kombinasi

Subjek dan objek penelitian ini adalah anak didik kelompok A (4-5 tahun) TK Persis 21 Al Hikmah Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung Tahun 2023. Dalam penelitian ini guru melihat perubahan langsung anak dari tahap prasiklus ke siklus 1.

Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Suharsimi Arikunto (2010) penelitian tindakan kelas merupakan kegiatan penelitian yang dilakukan terhadap sejumlah subjek yang menjadi sasaran yaitu peserta didik, bertujuan memperbaiki situasi pembelajaran di kelas agar terjadi peningkatkan kualitas pembelajaran.

Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama (2011:9) menyatakan penelitian tindakan kelas adalah penelitian (action research) yang dilakukan oleh guru di dalam kelas dan memiliki rangkaian “riset-tindakan-riset-tindakan-risettindakan...”, yang dilakukan dalam rangkaian untuk memecahkan masalah.

Penelitian Tindakan Kelas ini berbentuk kolaborasi yaitu menjalin kemitraan dan bekerjasama dengan guru bertujuan memperoleh informasi - informasi mengenai pembelajaran. Dengan demikian permasalahan pembelajaran di kelas dapat teratasi bersama, sehingga kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan

Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Kemmis dan Mc Taggart. Menurut Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama (2011:21) model yang dikemukakan oleh Kemmis & Taggart berupa siklus. Pada setiap perangkat terdiri dari empat komponen, yaitu: perencanaan, tindakan,observasi dan refleksi. Kedua komponen tindakan dan observasi 31 merupakan dua kegiatan yang tidak dapat terpisahkan karena harus dilakukan dalam satu kesatuan waktu.

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kegiatan ini adalah menggunakan Teknik observasi dan instrumen penilaian nya berupa lembar observasi dimana guru menuliskan semua hal yang akan di observasi selama kegiatan anak berlangsung. Guru membuat bagan sesuai dengan kriteria penilaian yang akan dilakukan kepada anak.

Hasil Penilaian :

% BM/SM/MM

=

Jumlah (BM/MM/SM)

x 100%

Jumlah Semua Penilaian

Dari hasil penilaian di atas maka akan di dapat 3 persentase, dari kriteria nilai BM, MM dan SM.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada tahap awal yaitu tahap prasiklus anak hanya diperintahkan untuk menyebutkna bilangan 1 sampai 5 dan anak menujukkan bentuk angkanya yang sudah di tempel di papan tulis lalu anak mencoba menirukan kembali bentuk angka nya di papan tulis menggunakan spidol whiteboard.

Dari hasil kegiatan di atas anak masih saja belum dengan benar menunjukkan nama bilangan bahkan anak masih banyak yang tertukar antara angka 2 dan angka 5. Dalam meniru membuat bentuk angka pun sama masih ada beberapa anak yang belum paham dan kadang terbalik arah. Maka dari itu pada tahap prasiklus ini banyak sekali kekurangan yang dirasa oleh peneliti.

Dari hasil analisis masalah yang sudah dijelaskan di atas, hasil persentase anak yang belum mampu mengenal, menunjuk dan meniru lambang bilangan 1 sampai 5 masih mendominasi di penilaian belum muncul (BM) dengan persetase 75% dan sisanya ada di penilaia mulai muncul (MM) dengan persentase 25% dan untuk penilaian sudah muncul (SM) belum ada persentase, karena anak masih belum paham dengan konsep mengenalkan lambang bilangannya. Dalam penyampaian materi mungkin guru juga belum maksimal baik dari metode ataupun dari media yang digunakan.

Pada tahap prsiklus memang anak masih belum menunjukkan kemampuan mengenal lambang bilangan 1 sampai 5, maka dari itu peneliti kembali melakukan penelitian di siklus I dengan mengambil metode permainan. Metode permainan yang akan dilaksanakan adalah permainan bowling angka kombinasi. Permainan ini terdiri dari 3 kegiatan yang mencakup tujuan awal penelitian yaitu mengenalkan lambang bilangan, menunjukkan lambang bilangan dan meniru membuat lambang bilangan. Adapun kegiatan yang akan dilaksanakan pada permainan bowling angka kombinasi adalah sebagai berikut :

  • Permainan bowling angka
  • Permainan mencari kartu angka bergambar
  • Permainan meniru membuat angka di atas pasir

Dari tiga kegiatan di atas digabungkan menjadi satu kegiatan yang terbungkus menari dengan sebutan “Permainan Bowling Angka Kombinasi’

 Menurut Kayyan (2009:62) bahwa melalui permainan bowling anak dapat belajar untuk mengkoordinasikan mata dan tangan, mengukur dengan teliti berapa banyak tenaga yang diperlukan untuk menjatuhkan semua biji bowling. Anak usia dini juga dapat belajar menghirung berapa biji bowling yang jatuh. Selanjutnya dari permainan ini anak akan belajar banyak sekitar pengenalan angka, selain itu ketika anak diminta untuk Kembali menyusun biji bowling secara berurutan maka anak telah belajar tentang urutan dan susunan angka.

Pada tahap siklus 1 ini anak mengalami perubahan yang cukup signifikan kriteria penilaian belum muncul (BM) yang awalnya 75% pada siklus I mengalami penurunan hingga menjadi 15%, selanjutnya kriteria penilaian mulai muncul (MM) awal pada tahap prasiklus 25% mengalami peningkatan menjadi 40% sehingga untuk kriteria penilaian sudah muncul (SM) mengalami penungkatan yang baik sebanyak 35%.

Dengan adanya peningkatan tersebut peneliti tidak meneruskan kembali penelitiannya karena dirasa sudah cukup dengan perubahannya, secara garis besar anak memang lebih cepat menerima materi melalui metode permainan.

 

PEMBAHASAN

Adapun pengelolaan data penilaian prasiklus sebagai berikut : 

% BM

=

30

x 100%

40

=

75%

 

% MM

=

10

x 100%

40

=

25%

 

% SM

=

x 100%

40

=

0%

 

Adapun pengelolaan data penilaian siklus 1 sebagai berikut :

 

% BM

=

60

x 100%

40

=

15%

 

% MM

=

1600

x 100%

40

=

40%

 

% SM

=

1400

x 100%

40

=

35%

 Dari data di atas sudah dapat dilihat perubahan persentase dari prasiklus ke siklus 1.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Penelitian ini menyajikan tentang kurangnya kemampuan anak dalam mengenal lambang bilang (mengenal, menunjuk dan meniru membuat bentu lambang bilangan) 1 sampai 5 di kelompok A (4-5 tahun) TK Persis 21 Al Hikmah Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung pada tahun 2023.

Penelitian dilaksanakan hanya satu siklus karena dalam siklus 1 anak sudah mulai mengalami perbuahan yang cukup baik. Alasan peningkatan kemampuan mengenal lambang bilangan ini dikarenakan guru menggunakan metode permainan yang menarik untuk anak yaitu dengan permainan bowling angka kombinasi yang di dalam permainan terdapat tiga kegiatan yaitu permainan bowling angka, mencari kartu angka bergambar dan meniru membuat angka di atas pasir. Tiga kegiatan tersebut dilaksanakan secara berurutan dan di simpulkan dalam satu permainan yaitu permainan bowling angka kombinasi.

Peningkatan persentasi dari prasiklus ke siklus 1 mengalami perubahan yang cukup baik. Pada tahap siklus 1 ini anak mengalami perubahan yang cukup signifikan kriteria penilaian belum muncul (BM) yang awalnya 75% pada siklus I mengalami penurunan hingga menjadi 15%, selanjutnya kriteria penilaian mulai muncul (MM) awal pada tahap prasiklus 25% mengalami peningkatan menjadi 40% sehingga untuk kriteria penilaian sudah muncul (SM) mengalami penungkatan yang baik sebanyak 35%. Sehingga guru tidak mengulang di siklus berikutnya.

 

Saran 

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, berikut ini merupakan beberapa saran yang perlu mendapat perhatian antara lain : 1) hendaknya guru memaksimalkan kembali media yang digunakan dalam permainan bowling angka kombinasi. 2) guru memaksimalkan lagi pengelolaan kelas, sehingga kegiatan dapat terlaksanak dengan lancar dan tertib.

 

DAFTAR RUJUKAN

Dikutip dari jurnal yang diterbitkan oleh Lumbung Pustaka UNY (63 halaman) dengan link http://eprints.uny.ac.id/67912/3/Bab%20II.pdf diakses pada tanggal 25 oktober 2023 pukul 16:52

Dikutip dari jurnal yang ditulis oleh Nunung Ela Ambartini, Hartono dan Muhammad Munif yang berjudul “UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL BILANGAN MELALUI PERMAINAN BOWLING ANAK DI KELOMPOK A DI TK EKA PURI 1 MANAHAN” hal 2 dengan link https://jurnal.uns.ac.id/kumara/article/download/34347/22578 diakses pada tanggal 1 November 2023 pukul 18:24

Ditulis oleh Anugrah Dwi (2020) yang berjudul Media Pembelajaran dan Jenis-jenisnya dari link https://fkip.umsu.ac.id/2023/08/19/media-pembelajaran-dan-jenis-jenisnya/ diakses pada 1 November 2023 pukul 20:22

Dikutip dari jurnal yang di tulis oleh Kurnia Dewi dalam “Pentingnya Media Pembelajaran Untuk Anak Usia Dini” dari link https://core.ac.uk/download/pdf/267946808.pdf  (16 halaman) diakses pada tanggal 1 November 2023 pukul 20:29

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun