Mohon tunggu...
TETI HERMAWATI
TETI HERMAWATI Mohon Tunggu... Guru - Saya adalah seorang guru TK

aku anaknya aktif, gampang akrab dengan siapapun, cuek dan orang bilang aku cerdas "jumawa" padahal aku itu biasa-biasa sama dengan yang lain, cuma aku ingin selalu belajar mencari update ilmu terbaru untuk pengalaman ke depannya... aku paling ga suka membahas hal-hal yang sudah terjadi, karena prinsip dalam hidup aku "jangan ada kata menyesal" kalau kita ingin maju biarkan yang kemarin itu menjadi pengalaman yang berharga sehingga diusahakan tidak terjadi kembali, aku sangat sayang sama teman-teman

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan 1 sampai 5 Pada Anak Kelompok A (4-5 Tahun)

23 November 2023   00:30 Diperbarui: 23 November 2023   00:31 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tahap awal yaitu tahap prasiklus anak hanya diperintahkan untuk menyebutkna bilangan 1 sampai 5 dan anak menujukkan bentuk angkanya yang sudah di tempel di papan tulis lalu anak mencoba menirukan kembali bentuk angka nya di papan tulis menggunakan spidol whiteboard.

Dari hasil kegiatan di atas anak masih saja belum dengan benar menunjukkan nama bilangan bahkan anak masih banyak yang tertukar antara angka 2 dan angka 5. Dalam meniru membuat bentuk angka pun sama masih ada beberapa anak yang belum paham dan kadang terbalik arah. Maka dari itu pada tahap prasiklus ini banyak sekali kekurangan yang dirasa oleh peneliti.

Dari hasil analisis masalah yang sudah dijelaskan di atas, hasil persentase anak yang belum mampu mengenal, menunjuk dan meniru lambang bilangan 1 sampai 5 masih mendominasi di penilaian belum muncul (BM) dengan persetase 75% dan sisanya ada di penilaia mulai muncul (MM) dengan persentase 25% dan untuk penilaian sudah muncul (SM) belum ada persentase, karena anak masih belum paham dengan konsep mengenalkan lambang bilangannya. Dalam penyampaian materi mungkin guru juga belum maksimal baik dari metode ataupun dari media yang digunakan.

Pada tahap prsiklus memang anak masih belum menunjukkan kemampuan mengenal lambang bilangan 1 sampai 5, maka dari itu peneliti kembali melakukan penelitian di siklus I dengan mengambil metode permainan. Metode permainan yang akan dilaksanakan adalah permainan bowling angka kombinasi. Permainan ini terdiri dari 3 kegiatan yang mencakup tujuan awal penelitian yaitu mengenalkan lambang bilangan, menunjukkan lambang bilangan dan meniru membuat lambang bilangan. Adapun kegiatan yang akan dilaksanakan pada permainan bowling angka kombinasi adalah sebagai berikut :

  • Permainan bowling angka
  • Permainan mencari kartu angka bergambar
  • Permainan meniru membuat angka di atas pasir

Dari tiga kegiatan di atas digabungkan menjadi satu kegiatan yang terbungkus menari dengan sebutan “Permainan Bowling Angka Kombinasi’

 Menurut Kayyan (2009:62) bahwa melalui permainan bowling anak dapat belajar untuk mengkoordinasikan mata dan tangan, mengukur dengan teliti berapa banyak tenaga yang diperlukan untuk menjatuhkan semua biji bowling. Anak usia dini juga dapat belajar menghirung berapa biji bowling yang jatuh. Selanjutnya dari permainan ini anak akan belajar banyak sekitar pengenalan angka, selain itu ketika anak diminta untuk Kembali menyusun biji bowling secara berurutan maka anak telah belajar tentang urutan dan susunan angka.

Pada tahap siklus 1 ini anak mengalami perubahan yang cukup signifikan kriteria penilaian belum muncul (BM) yang awalnya 75% pada siklus I mengalami penurunan hingga menjadi 15%, selanjutnya kriteria penilaian mulai muncul (MM) awal pada tahap prasiklus 25% mengalami peningkatan menjadi 40% sehingga untuk kriteria penilaian sudah muncul (SM) mengalami penungkatan yang baik sebanyak 35%.

Dengan adanya peningkatan tersebut peneliti tidak meneruskan kembali penelitiannya karena dirasa sudah cukup dengan perubahannya, secara garis besar anak memang lebih cepat menerima materi melalui metode permainan.

 

PEMBAHASAN

Adapun pengelolaan data penilaian prasiklus sebagai berikut : 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun