Senin 18 Desember 2017 setelah subuh kami mengendarai sepeda motor ke arah selatan dengan jarak tempuh sekitar 30 kilometer. Jika jalan bagus, tidak sampai satu jam perjalanan sudah sampai. Tapi karena dari pasar Tanggeung menuju Pondok Pesantren Al Ihya Cibadak jalannya sangat ekstrim, --beberapa kali saya dan anak harus turun dari motor dan berjalan kaki---maka perjalanan jadi lama. Selain sepeda motor butut kami tenaganya tidak kuat menghadapi tanjakan dengan jalan batu dan tanah yang licin, juga memang karena demi keselamatan, saya memilih turun dari motor dan jalan kaki sampai tanjakan habis. Pulang pergi Pagelaran -- Cibadak waktu yang kami habiskan sekitar 3,5 jam.
Di Cibadak kami bersilaturahmi dengan gurunya para guru mengaji dan para ustadz/kiyai di Pagelaran, Tanggeung dan sekitarnya, umumnya Kabupaten Cianjur mengingat KH. Acep Mochammad Isya atau biasa kami menyebutnya Apa (kiyai) Cibadak selaku pimpinan ponpes adalah anggota Badan Hisab dan Rukyat Kementerian Agama RI.
3.Traveling Rohani ke Pondok Pesantren Mazroatul Ulum Citiis, Pagelaran Cianjur
Tidak jauh beda kondisi jalannya dengan jalan menuju PonPes Al Ihya, jalan ke Citiis juga penuh liku, tanjakan curam dengan kemiringan ekstrim ditambah aspal yang hancur. Sebagian memang sudah ada yang dicor pada titik yang sangat membahayakan pengguna jalan.
4.Traveling silaturahmi ke orang tua dan saudara di Karang Tengah Cianjur
Jarak antara Pagelaran dan Karang Tengah sekitar 72 Km. Menggunakan sepeda motor hampir 3 jam waktu yang kami perlukan. Dalam waktu tiga minggu terakhir ini kami melakukan perjalanan Pagelaran - Karang Tengah pulang pergi sebanyak 5 kali.
Kondisi jalan menuju ke kota ini sudah lebih baik. Hanya beberapa titik yang masih tidak rata yaitu sekitar Parabon dan Campaka.