Mohon tunggu...
Okti Li
Okti Li Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu rumah tangga suka menulis dan membaca.

"Pengejar mimpi yang tak pernah tidur!" Salah satu Kompasianer Backpacker... Keluarga Petualang, Mantan TKW, Indosuara, Citizen Journalist, Tukang icip kuliner, Blogger Reporter, Backpacker,

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Rindu Baduy Dalam: Pelajaran dari Safri, Pelestari Tradisi Hadapi Modernisasi

2 April 2016   04:56 Diperbarui: 3 April 2016   13:30 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berladang bagi penduduk Baduy Dalam bukan hanya sekadar mata pencaharian, tetapi juga sebuah ritual ibadah. Menurut mereka menanam padi gogo adalah sebuah ritual mengawinkan dewi padi atau Nyi Pohaci Sanghyang Asri. Karenanya mereka berladang dengan sepenuh hati serta sangat menjunjung tinggi aturan adat nenek moyangnya.

Begitulah, meski berjauhan kami dan Safri tetap berkomunikasi. Jadi tidak heran kan kalau Safri seorang Baduy Dalam ia kini mengaktifkan dan punya akun facebook? Jika awal tahun 2012 saja Safri sudah pandai menggunakan ponsel, termasuk kirim dan terima pesan pendek (SMS) bukan sebuah hal yang tidak mungkin jika tahun 2016 ini Safri sudah punya akun jejaring sosial sendiri, meski dipakainya terbatas (hanya pada saat tertentu) tak jadi gaya hidup seperti kita pada umumnya. (ol)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun