Keputusan yang tampak sempurna sekalipun tidak luput dari potensi konsekuensi yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, penting untuk menyadari bahwa tidak ada pilihan yang benar-benar bebas dari ketidakpastian.Â
Ketika terjebak dalam perasaan takut akan hasil yang tidak ideal, lebih baik fokus pada bagaimana kita bisa menghadapi dan menyelesaikan setiap tantangan yang datang setelahnya. Menyadari bahwa setiap keputusan membawa pembelajaran adalah langkah pertama untuk meredakan kegelisahan.Â
2. Batasi Waktu untuk Berpikir
Terlalu lama merenung hanya akan memperburuk kondisi mental. Kadang, kita perlu memberi batasan waktu untuk diri sendiri dalam memikirkan sebuah keputusan.Â
Misalnya, tentukan satu atau dua hari untuk mempertimbangkan berbagai aspek keputusan yang ada, lalu setelah itu ambil tindakan. Dengan begitu, kita bisa menghindari berlarut-larut dalam keraguan yang tidak produktif dan mulai berfokus pada langkah berikutnya.Â
Terkadang, pengambilan keputusan yang cepat justru membuat kita lebih percaya diri dan lebih siap untuk menghadapi konsekuensi.
3. Tulis dan Evaluasi Alasan di Balik Keputusan
Mencatat alasan di balik keputusan yang kita ambil dapat menjadi cara efektif untuk meredakan overthinking. Dengan menuliskan alasan secara jelas, kita bisa lebih memahami mengapa kita memilih opsi tersebut dan apa saja pertimbangan yang mendasarinya.Â
Hal ini membantu kita untuk lebih yakin terhadap keputusan yang telah dibuat dan mengurangi keraguan yang muncul. Selain itu, proses menulis juga memungkinkan kita untuk melihat keputusan secara objektif, dan ini bisa menjadi pengingat untuk tetap teguh pada pilihan yang sudah diambil.
4. Belajar dari Pengalaman, Bukan Menyesali
Setiap keputusan, baik yang berhasil maupun yang tidak sesuai harapan, memberikan kesempatan untuk belajar. Jika hasilnya tidak sesuai ekspektasi, jangan terjebak dalam perasaan penyesalan yang berlarut-larut.Â