Mohon tunggu...
Tesalonika Hasugian
Tesalonika Hasugian Mohon Tunggu... Penulis - Host Foodie

Menyelami komunikasi pada bidang multidisipliner.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Gaya Komunikasi Fenomena Mother Wound, Apakah Kamu Mengalaminya?

24 Desember 2024   17:00 Diperbarui: 24 Desember 2024   16:27 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mother Wound (Sumber: Unsplash/Trung Nhan Tran)

Ibu berkata, “Kamu sih nggak bisa apa-apa kalau nggak disuruh!” Responsmu: Kamu jadi cenderung ingin membuktikan bahwa kamu mampu, bahkan ketika hal itu tidak sejalan dengan keinginanmu.

2. Takut Mengecewakan Orang

Ibu berkata, “Kalau nggak nurut, Ibu kecewa, lho.” Responsmu: Kamu sulit berkata "tidak" meskipun permintaannya mengorbankan kebahagiaan atau kenyamananmu.

3. Perfeksionisme Berlebihan

Ibu berkata, “Coba lihat si A, nilainya bagus. Kamu kapan kayak gitu?” Responsmu: Kamu terus menekan diri untuk menjadi sempurna, karena merasa itu satu-satunya cara untuk mendapatkan cinta atau penghargaan.

4. Sulit Mengungkapkan Perasaan

Ibu berkata, “Kamu lebay banget, masalah kecil aja nangis!” Responsmu: Kamu belajar menyembunyikan emosi dan merasa takut dianggap lemah ketika menunjukkan apa yang kamu rasakan.

5. Menghindari Konflik

Ibu berkata: “Kamu tuh nggak usah banyak alasan. Ikut aja!” Responsmu: Kamu lebih memilih diam atau menghindar saat ada ketegangan, karena terbiasa tidak didengar.

Dampaknya pada Kehidupan

Dampak dari mother wound sering kali tidak langsung terlihat, tetapi memengaruhi hubungan interpersonal dan pola komunikasi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun