Mohon tunggu...
Tesalonika Hasugian
Tesalonika Hasugian Mohon Tunggu... Penulis - Host Foodie

Menyelami komunikasi pada bidang multidisipliner.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

Nasib 7,5 Juta Pengangguran, Akankah AI Menjadi Solusinya?

4 Desember 2024   08:00 Diperbarui: 4 Desember 2024   08:17 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Solusi:

  • Mengikuti kursus dasar tentang AI, machine learning, atau teknologi yang relevan.
  • Membaca buku atau artikel yang membahas dampak teknologi di dunia kerja.
  • Mencari mentor atau bergabung dengan komunitas AI yang membantu meningkatkan pemahaman tentang tren terkini.

3. Peran Pemerintah dan Institusi Pendidikan

Selain peran individu, pemerintah dan institusi pendidikan juga memiliki tanggung jawab besar dalam mempersiapkan tenaga kerja untuk menghadapi era AI. Pemerintah perlu menyediakan pelatihan dan program pendidikan yang dapat membantu masyarakat memahami dan menguasai keterampilan yang dibutuhkan di dunia digital. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai inisiatif, seperti program sertifikasi digital, kolaborasi dengan perusahaan teknologi, atau bahkan pengembangan kurikulum yang lebih fokus pada keterampilan abad ke-21.

Di sisi lain, institusi pendidikan juga harus menyesuaikan kurikulum mereka untuk mempersiapkan generasi muda agar siap dengan tantangan teknologi yang ada. Pendidikan berbasis STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) yang lebih mendalam, serta pelatihan yang memadukan teori dan praktik, akan memberikan siswa keterampilan yang dibutuhkan untuk bersaing di pasar kerja global yang semakin kompetitif.

Solusi:

  • Pemerintah harus meningkatkan anggaran untuk pelatihan keterampilan digital bagi pekerja yang terancam terkena dampak otomatisasi.
  • Institusi pendidikan perlu mengadopsi kurikulum yang lebih fokus pada keterampilan teknologi, seperti coding, AI, dan pengembangan aplikasi.
  • Perusahaan dan universitas bisa menjalin kemitraan untuk menyediakan pelatihan langsung yang bisa diterapkan di dunia kerja.

4. Mengadopsi Pola Pikir Fleksibel

Terakhir, untuk bertahan di dunia kerja yang penuh ketidakpastian ini, pola pikir yang fleksibel dan adaptif sangat diperlukan. Pekerja harus mampu melihat AI dan otomatisasi sebagai peluang untuk meningkatkan kualitas pekerjaan mereka, bukan sebagai ancaman. 

Alih-alih semisalnya pekerjaan kamu rawan bisa tergantikan oleh teknologi, kamu harus memikirkan bagaimana AI dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan kreativitas dalam pekerjaan mereka.

Menyongsong Masa Depan dengan Keyakinan

Menghadapi dampak AI terhadap dunia kerja, setiap individu harus mempersiapkan diri dengan keterampilan yang relevan dan memiliki pola pikir yang adaptif. Peningkatan keterampilan digital, pemahaman tentang teknologi, serta peran aktif pemerintah dan pendidikan dalam menyiapkan tenaga kerja untuk era digital akan membantu masyarakat tetap relevan dan produktif di masa depan. 

Dengan langkah-langkah konkret ini kita tidak hanya akan bertahan, tetapi juga tidak menjadi manusia yang tertinggal di tengah revolusi teknologi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun