Terakhir, kita juga perlu mengurangi gengsi intelektual dalam diskusi. Tidak semua percakapan harus terdengar cerdas dengan memasukkan istilah ilmiah. Kadang, berkomunikasi dengan cara yang jujur dan sederhana jauh lebih efektif daripada memaksakan istilah yang kita sendiri tidak sepenuhnya pahami. Jangan takut untuk bertanya atau mengakui ketidaktahuan—itulah cara kita tumbuh dan belajar.
Literasi dan Masa Depan Kita
Fenomena “kata psikologi” sebenarnya hanyalah puncak gunung es dari rendahnya literasi di Indonesia. Masalah ini tidak hanya mencakup psikologi, tapi juga banyak bidang lain. Dengan memperbaiki cara kita memahami dan menyampaikan informasi, kita bisa membantu meningkatkan kualitas diskusi dan pendidikan di negeri ini.
Jadi, lain kali kalau ketemu dengan tontonan konten orang yang bilang, “Kata psikologi...,” jangan ragu untuk bertanya, “Psikologi siapa, nih? Referensinya mana?” Karena sejatinya, kebiasaan membaca dan memahami secara kritis adalah langkah pertama menuju masyarakat yang lebih cerdas dan berdaya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H