Kunci dari hubungan yang harmonis adalah komunikasi yang terbuka dan saling menghargai kontribusi masing-masing pihak. Setiap orang di dalam organisasi masyarakat pasti memiliki niat baik untuk berkontribusi bagi lingkungan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu memberikan apresiasi atas kebaikan yang mereka lakukan, meskipun mungkin ada beberapa hal yang tidak sesuai dengan ekspektasi kita.
Kehidupan sosial di tingkat RT atau RW, serta dalam komunitas keagamaan, sangat bergantung pada kebersamaan dan gotong royong. Hubungan baik antar warga adalah fondasi dari kerukunan dan keamanan lingkungan. Jika hubungan antar tetangga harmonis, maka suasana di lingkungan tersebut akan menjadi lebih nyaman, aman, dan penuh dengan kekeluargaan.
Dalam konteks ini, gotong royong menjadi salah satu nilai luhur yang harus terus dipertahankan. Melalui gotong royong, kita belajar untuk saling membantu dan menguatkan satu sama lain. Tidak hanya saat ada acara besar atau musibah, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari, gotong royong bisa diwujudkan dalam berbagai bentuk kepedulian dan solidaritas.
Menjaga hubungan baik, baik antar anggota keluarga maupun dengan tetangga dan komunitas sekitar, adalah kunci untuk menciptakan kehidupan yang harmonis dan penuh keberkahan. Meski tantangan pasti ada, kita harus selalu berusaha fokus pada kebaikan dan saling memahami. Baik dalam keluarga maupun dalam masyarakat, hubungan yang baik akan membawa kebahagiaan, kenyamanan, dan kerukunan bagi semua pihak. Sebagaimana pepatah Jawa mengingatkan kita, "cedak mambu telek, adoh mambu sekar" (Dekat Bau Kotoran, Jauh Wangi Bunga), penting bagi kita untuk selalu melihat kebaikan dalam setiap interaksi, agar hubungan antar manusia selalu terjaga dengan baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H