Mohon tunggu...
Khulfi M Khalwani
Khulfi M Khalwani Mohon Tunggu... Freelancer - Care and Respect ^^

Backpacker dan penggiat wisata alam bebas... Orang yang mencintai hutan dan masyarakatnya... Pemerhati lingkungan hidup... Suporter Timnas Indonesia... ^^

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Memetik Janji Presiden dari Persemaian Rumpin

28 Mei 2023   13:51 Diperbarui: 28 Mei 2023   15:19 2053
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cabut Tanaman Mati merupakan salah satu teknik seleksi bibit pada potrays dengan cara mencabut tanaman mati dan membersihkan media tanam bekas tanaman mati tersebut di tube dengan tujuan untuk mencegah kontaminasi penyakit/ jamur penyebab tanaman tersebut mati sehingga tidak menular pada tanaman yang lain. Penyiangan merupakan suatu kegiatan mencabut gulma yang berada di antara sela-sela tanaman (bibit) dan sekaligus menggemburkan tanah. Penyiangan bertujuan untuk membersihkan tanaman yang sakit, mengurangi persaingan penyerapan hara, mengurangi hambatan produksi anakan dan mengurangi persaingan penetrasi sinar matahari.

Foto: Khulfi
Foto: Khulfi

Tanaman yang ditumbuhkan harus mendapatkan semua nutrisi dan air yang diberikan agar mampu menghasilkan tumbuh secara optimal. Selain cabut tanaman mati dan penyiangan, kegiatan lain yang dilakukan ibu-ibu di Persemaian adalah melakukan oversack. Kegiatan oversack merupakan kegiatan pemindahan bibit tanaman dari media polytube ke media polybag dengan tujuan agar pertumbuhan bibit pada media yang lebih besar dapat lebih optimal.

Foto: Khulfi
Foto: Khulfi

Tenaga kerja harian juga kami jumpai di Area Penumbuhan Terbuka atau Open Growing Area. Proses pemeliharaan bibit di area tumbuh adalah bagian akhir sebelum seleksi bibit yang layak untuk siap distribusi.

Foto: Khulfi
Foto: Khulfi

Adalah bu Elin, seorang Ibu Rumah Tangga yang saat itu tengah menyiangi rumput liar dari hamparan bibit di OGA. Suaminya kebetulan juga merupakan tenaga security di Pusat Persemaian Rumpin. Memiliki 2 orang anak yang sudah bersekolah, bekerja sebagai Tenaga harian di Nursery Rumpin sangat membantu bagi ekonomi keluarga.

Foto: Khulfi
Foto: Khulfi

Sebelumnya suaminya bekerja ganjuran di galian pasir dan batu yang sebenarnya penuh dengan resiko kerja dan tidak ramah lingkungan. Bagi meraka warga desa Rumpin, bekerja di Pusat Persemaian memberikan rasa kebanggaan tersendiri.

Saat kita mengunjungi Rumpin memang kerap terlihat Truck yang mengangkut Pasir dan Batu. Banyak galian pasir dan batu di wilayah tersebut sehingga sebagian besar laki-laki menjadi tenaga kerja di sektor pertambangan ini, dan sebagai besar lagi bekerja ke luar desa yaitu di Jakarta atau Tangerang.

Foto: Khulfi
Foto: Khulfi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun