Mohon tunggu...
Khulfi M Khalwani
Khulfi M Khalwani Mohon Tunggu... Freelancer - Care and Respect ^^

Backpacker dan penggiat wisata alam bebas... Orang yang mencintai hutan dan masyarakatnya... Pemerhati lingkungan hidup... Suporter Timnas Indonesia... ^^

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Ujung Kulon, Surga di Ujung Barat Pulau Jawa

23 Desember 2016   14:35 Diperbarui: 2 Maret 2017   00:00 536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

relax on the water @khulfi m khalwani
relax on the water @khulfi m khalwani
1 jam lebih puas berenang dan snorkeling, spot selanjutnya yang kami kunjungi adalah padang penggembalaan banteng di Cidaon. Di sini kami bisa menyaksikan atraksi banteng yang sedang merumput dan beberapa ekor burung merak yang berjalan bebas di antara banteng banteng tersebut. Berjalan jongkok sambil merayap untuk mengambil gambar banteng adalah aktivitas yang mungkin tidak akan bisa dilakukan di kota Jakarta atau Tokyo :-D

Terlihat sudah pukul setengah lima sore. Burung-burung terlihat diangkasa terbang dari laut kembali ke daratan semenanjung Ujungkulon.

Pukul 5 sore kami kembali ke dermaga Cidaon untuk selanjutnya kembali melaju ke ujung barat daratan pulau Jawa untuk melihat melihat mercusuar dan menikmati sunset dari atas atap kapal. Romantis dan cantik. Langit yang kemerahan membimbing kami kembali ke Peucang.

Bermalam di pulau Peucang merupakan pengalaman yang tidak akan bisa kami lupakan. Suara ombak. Aroma laut. Babi hutan yang liar. Ikan bakar. Sambel mangga. Nyanyian serangga malam. No cellular signal. Semuanya dipadu dengan gelak tawa.

Keesokan paginya, ialah treking melintasi hutan di pulau Peucang. Melewati naungan tajuk pohon merbau, palahlar, bungur, cerlang , ki hujan, Ficus atau ara pencekik, tumbuhan parasit yang melilit pohon lain untuk hidup, dan lain-lain. Sering kali langkah kami terhenti untuk menyaksikan kelompok rusa (Cervus timorensis) yang hidup bebas. Saling tatap kerap terjadi antara kami dan rusa.

tracking peucang island @khulfi m khalwani
tracking peucang island @khulfi m khalwani
Tujuan kami adalah Karang Copong, yaitu nama sebuah karang mati besar yang berlubang (copong) yang terletak di bagian utara pulau. Ngeri dan cantik. Jauh di seberangnya terlihat pulau Panaitan dan samar terlihat juga anak gunung Krakatau.

karang copong @khulfi m khalwani
karang copong @khulfi m khalwani
Sebelum siang kami kembali ke penginapan untuk packing pulang. Sayangnya kami melewatkan canoing. Spot terakhir yang kami singgahi adalah pulau Badul. Secuil pulau yang pantainya sangat fantastis untuk renang, menyelam atau snorkeling. Rasa lelah seakan terlupakan. Kami kembali menyelam dan berburu keindahan dasar laut Ujungkulon.

rusa ujungkulon pulau peucang @khulfi m khalwani
rusa ujungkulon pulau peucang @khulfi m khalwani
Sebenarnya banyak sekali spot yang bisa dikunjungi jika ke Ujungkulon, namun waktu juga yang membatasi.  Berikut spot menarik yang bisa dikunjungi, diantaranya Pantai Kalejetan, Karang Ranjang,  Cibandawoh; fenomena gelombang laut selatan dan pantai berpasir tebal, Citerjun, Ciujungkulon, Cibunar, Tanjung Layar, Ciramea, Pulau Handeuleum, Cigenter, Cihandeuleum, Pulau Panaitan dan Gunung Raksa.  

Kita bisa menjelajahi hutan, menyelusuri sungai,  padang pengembalaan satwa, air terjun dan tempat peneluran penyu, engamatan satwa (banteng, babi hutan, rusa, jejak-jejak badak Jawa dan berbagai  macam jenis burung), menyelusuri sungai di ekosistem hutan mangrove. Menyelam, berselancar, dan canoing.

“Tsukaremashita ga, tanoshikatta. Capek sekali... tapi menyenangkan,” itulah yang dikatakan oleh Sakakibara saat kami kembali ke desa Sumur menjelang sore. Lalu kembali ke Bogor melewati tol Serang lalu Jagorawi.

Ekowisata adalah soal rasa, karena rasa adalah segalanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun