Iblis menipu, sehingga manusia pada saat seperti itu merasa menjadi semakin pasrah pada Tuhan. Padahal tanpa disadarinya dia menyerah pada keputusasaan.
Karena itu yang terpenting adalah Dia yang memberi pertumbuhan, bukan yang menanam atau yang menyiram. Dari Dia jualah sumber kekuatan agar manusia tidak tergelincir saat menjalani lembang dan puncak gelombang.
Sebab saat berada di puncak, manusia mudah sekali merasa dekat dengan Tuhan, dan Tuhan penuh kemurahan. Namun, saat berada di titik nadir manusia juga mudah merasa bahwa ia ditinggalkan.
Manusia merasa dia berpasrah diri dalam kebijaksanaannya, padahal ia bersandar pada logikanya yang samar-samar.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI