Di mana orang banyak bertemu, apalagi dari berbagai penjuru dengan beragam kepentingan, maka sebuah kabar berita menjadi lebih cepat tersebar menjadi cerita yang bisa menjangkau banyak orang. Apalagi tempat yang lebih mendekati gambaran itu selain pasar, sebuah jalur perdagangan?
Pada Minggu, 12 Februari 2023 yang lalu kami bersama rombongan kaum bapa (mamre) GBKP Ketaren sempat menapaki secuil ruas jalur perlanja sira yang melintasi desa Buluh Awar yang bersejarah itu. Sempat berhenti di sebuah makam tua yang diyakini oleh warga desa sebagai makam salah seorang perlanja sira.
Ketika aku bertanya "Dari mana sampai ke mana rute yang disebut sebagai jalur perlanja sira dari masa silam itu?" kepada pak Tarigan, ia hanya menjawab "dari Belawan hingga desa Tanjung Barus di kaki gunung Deleng Barus."Â Pak Tarigan yang sudah cukup lanjut usia itu adalah warga desa Buluh Awar yang juga jemaat GBKP, dia menjadi pemandu jalan kami pada hari itu.
Â
Â
Rujukan:
Sempa Sitepu, Sejarah Pijer Podi, Adat Nggeluh Suku Karo Indonesia, Forum Komunikasi Masyarakat Karo (FKMK) SU, 1993