Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Kopi Memberi Rasa, Literasi Memberi Makna

15 Desember 2022   18:42 Diperbarui: 15 Desember 2022   18:55 744
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersama panitia, para narasumber, dan peserta Bincang Literasi Kopi, 24/11/2022 (Dok. Pribadi)

Di sana dijelaskan bahwa identitas Kopi Karo sudah terverifikasi, tercantum juga Indikasi Geografis (IG). IG adalah semacam hak paten berdasarkan daerah asal, mencakup faktor alam dan faktor manusia, yang mempengaruhi karakteristik, reputasi, dan kualitas komoditas. Kopi Karo terverifikasi sebagai kopi dengan nilai excellent (bagus sekali).

Contoh produk kopi Karo (Dok. Pribadi)
Contoh produk kopi Karo (Dok. Pribadi)

Hutasoit, salah seorang peserta bincang Literasi Kopi yang juga mengasuh gerakan literasi melalui rumah belajar di lima desa menyampaikan gagasan bahwa petani kopi perlu lebih fokus pada tahap budidaya dan pasca panen kopi. Perlu juga ditumbuhkan kesadaran akan prinsip Kaizen di kalangan petani, suatu sikap yang selalu mau belajar untuk memperbaiki diri.

Kemampuan berliterasi akan semakin memampukan kita untuk menjadikan tantangan sebagai cambuk, berkaca dari masa lalu untuk semakin memperbaiki diri.

Wasana Kata

Dari keseluruhan gagasan yang disampaikan oleh para narasumber, wawasan yang bertambah tentang kopi dan literasi, serta opini dan jawaban atas pertanyaan dari para peserta, dapat diperoleh gambaran bahwa antara kopi dan literasi memang sudah berjodoh sejak lama.

Kopi bisa menjadi titik pertemuan (meeting point) antara literasi dengan berbagai banyak hal. Kopi mempertemukan literasi dengan perpustakaan, literasi dengan pariwisata, literasi dengan isu finansial, dan dengan berbagai hal lainnya terkait literasi.

Peran kopi sebagai titik pertemuan atau jembatan literasi dengan berbagai hal tergambar dalam makna yang sebenarnya ketika kopi berguna, baik dalam bentuk biji, bubuk, maupun kulitnya.

Bersama panitia, para narasumber, dan peserta Bincang Literasi Kopi, 24/11/2022 (Dok. Pribadi)
Bersama panitia, para narasumber, dan peserta Bincang Literasi Kopi, 24/11/2022 (Dok. Pribadi)

Mengutip ungkapan Sartre terkait eksistensi manusia yang mendahului dirinya, tentang eksistensi mendahului esensi. Menurutnya tidak ada gunanya mencari makna dari kehidupan pada umumnya, tapi manusialah yang bertanggung jawab untuk membuat makna atas hidupnya sendiri. Kitalah yang harus memutuskan sendiri bagaimana cara kita hidup.

Ketika kita memberikan makna dalam segala sesuatu yang kita lakukan, atau pilihan-pilihan yang kita putuskan, kita akan menyingkirkan segala hal yang kita anggap tidak relevan dengan kebutuhan atau kepentingan kita sendiri. Maka tidaklah mengherankan, saat mengendari mobil Jeep seolah kita merasa di kota ini sedang banyak kendaraan Jeep saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun