Beruntungnya, di tengah perjalanan kami bisa bertemu dengan seekor orangutan yang belum diberi nama, bergelantungan di dahan pohon sambil menggendong seekor bayi orangutan. Oleh pemandu yang telah menyiapkan berbagai jenis buah-buahan kami diizinkan berinteraksi dengan orangutan di bawah pengawasan pemandu.
Kawasan Bukit Lawang merupakan merupakan habitat alami dari berbagai jenis flora dan fauna. Banyak tumbuh pohon besar dengan diameter di atas 1 meter, di antaranya adalah pohon kayu damar, meranti, dan kayu raja.
Selain habitat bagi orangutan Sumatera (Pongo pygmaeus abelli), ada spesies primata lainnya yang juga hidup di sini dan sering bisa ditemui saat melakukan trekking, seperti monyet ekor panjang (Macaca fascicularis), dan kedih (Prisbytis sp.). Sementara itu, siamang (Hylobates syndactilus), white handed gibbon (Hylobates lar), dan beruk (Macaca nemestrina) hanya dapat dilihat pada waktu dan lokasi tertentu.
3. Menyusuri Sungai dengan Ban (Tubing)
Menyusuri kawasan hutan Bukit Lawang kita akan sering bertemu aliran sungai-sungai kecil dengan airnya yang sangat jernih. Hutan ini merupakan kawasan yang termasuk wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) Sungai Wampu yang bermuara ke Selat Malaka.
Tiba di titik lokasi perhentian setelah melakukan jelajah hutan, aktivitas selanjutnya adalah kembali ke penginapan sambil menyurusi sungai dengan rangkaian ban yang sudah diikat sedemikian rupa hingga menyerupai perahu karet pada arung jeram (rafting). Kebetulan pada saat liburan ini air sungai sedang surut karena musim kemarau.