Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Memulihkan Jiwa yang Penat, dari Trekking hingga Tubing di Bukit Lawang

14 Juli 2022   12:53 Diperbarui: 17 Juli 2022   13:13 2077
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pohon besar tumbuh tinggi menjulang di Bukit Lawang, Taman Nasional Gunung Leuser (Dok. Pribadi)
Pohon besar tumbuh tinggi menjulang di Bukit Lawang, Taman Nasional Gunung Leuser (Dok. Pribadi)

 Pohon kayu damar berumur 350 tahun di Bukit Lawang, Taman Nasional Gunung Leuser (Dok. Pribadi)
 Pohon kayu damar berumur 350 tahun di Bukit Lawang, Taman Nasional Gunung Leuser (Dok. Pribadi)

Beruntungnya, di tengah perjalanan kami bisa bertemu dengan seekor orangutan yang belum diberi nama, bergelantungan di dahan pohon sambil menggendong seekor bayi orangutan. Oleh pemandu yang telah menyiapkan berbagai jenis buah-buahan kami diizinkan berinteraksi dengan orangutan di bawah pengawasan pemandu.

Berinteraksi dengan orangutan Sumatera di Bukit Lawang, Bahorok, Taman Nasional Gunung Leuser (Dok. Pribadi)
Berinteraksi dengan orangutan Sumatera di Bukit Lawang, Bahorok, Taman Nasional Gunung Leuser (Dok. Pribadi)

Kawasan Bukit Lawang merupakan merupakan habitat alami dari berbagai jenis flora dan fauna. Banyak tumbuh pohon besar dengan diameter di atas 1 meter, di antaranya adalah pohon kayu damar, meranti, dan kayu raja.

Selain habitat bagi orangutan Sumatera (Pongo pygmaeus abelli), ada spesies primata lainnya yang juga hidup di sini dan sering bisa ditemui saat melakukan trekking, seperti monyet ekor panjang (Macaca fascicularis), dan kedih (Prisbytis sp.). Sementara itu, siamang (Hylobates syndactilus), white handed gibbon (Hylobates lar), dan beruk (Macaca nemestrina) hanya dapat dilihat pada waktu dan lokasi tertentu.


Satwa primata di Bukit Lawang, Taman Nasional Gunung Leuser (Dok. Pribadi)
Satwa primata di Bukit Lawang, Taman Nasional Gunung Leuser (Dok. Pribadi)

3. Menyusuri Sungai dengan Ban (Tubing)

Menyusuri kawasan hutan Bukit Lawang kita akan sering bertemu aliran sungai-sungai kecil dengan airnya yang sangat jernih. Hutan ini merupakan kawasan yang termasuk wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) Sungai Wampu yang bermuara ke Selat Malaka.

Aliran sungai kecil dengan air yang jernih di tengah hutan Bukit Lawang, Taman Nasional Gunung Leuser (Dok. Pribadi)
Aliran sungai kecil dengan air yang jernih di tengah hutan Bukit Lawang, Taman Nasional Gunung Leuser (Dok. Pribadi)

Tiba di titik lokasi perhentian setelah melakukan jelajah hutan, aktivitas selanjutnya adalah kembali ke penginapan sambil menyurusi sungai dengan rangkaian ban yang sudah diikat sedemikian rupa hingga menyerupai perahu karet pada arung jeram (rafting). Kebetulan pada saat liburan ini air sungai sedang surut karena musim kemarau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun