Di atas kapal feri saat perjalanan pulang, kami menyanyikan tembang lawas berjudul "Teluk Bayur" dengan penuh perasaan. Bukan apa-apa, karena kami belum tahu lagu berjudul "Teluk Nibung".
"...doakan agar kucepat kembali..."Â adalah bagian lirik lagu yang tanpa kami sadari sama-sama kami berikan penekanan intonasi suara lebih tegas dan keras. Kapal berlayar menuju pelabuhan Singkil, Pulau Banyak sudah tertinggal jauh di belakang, di sebelahnya Pulau Tuangku dan Gunung Tiusa seperti menatap kami pergi.
Salam bahari, salam lestari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H