Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Menyusuri Danau di Atas Danau, Sisi Lain Wajah Danau Toba

25 April 2022   22:24 Diperbarui: 5 Mei 2022   21:30 5628
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sumber air danau Aek Natonang dari dalam perut bumi (Dok. Pribadi)
Sumber air danau Aek Natonang dari dalam perut bumi (Dok. Pribadi)

Kawasan Danau Aek Natonang ini rencananya akan dijadikan sebagai kawasan kebun botani atau arboretum untuk tujuan wisata, dengan luas area sekitar 65 hektar. Panorama danau ini terasa semakin lengkap dengan padang rumput seperti sabana yang dikelilingi hutan pinus.

Untuk masuk ke lokasi dipungut biaya seharga Rp5.000 per orang. Di sekitar tempat parkir juga sudah mulai ada penduduk yang berjualan makanan dan minuman ringan. Harganya juga sama dengan harga standar di warung-warung pada umumnya.

Foto aerial Tao Sidihoni yang bersanding dengan Danau Toba dan gagahnya Gunung Pusuk Buhit. (Fit Hartoyo via laketoba.travel) 
Foto aerial Tao Sidihoni yang bersanding dengan Danau Toba dan gagahnya Gunung Pusuk Buhit. (Fit Hartoyo via laketoba.travel) 

Ternyata Danau di atas Danau Toba Tidak Hanya Satu

Dari danau Aek Natonang kami memutuskan memilih jalan alternatif melalui Ronggur Nihuta untuk menuju ke jembatan Tano Ponggol di Pangururan. Rute sejauh 36 km ini dapat ditempuh dalam 1 jam 8 menit perjalanan.

Rute ini bisa dibilang adalah lintasan jalan beraspal yang paling tinggi di Samosir. Jalan terentang sepanjang puncak bukit melalui hutan, di mana sebelah kiri jalan vegetasinya beragam sedangkan sebelah kanan jalan vegetasinya didominasi pepohonan eukaliptus atau kayu putih.

Di beberapa titik rute perjalanan ini, kita juga bisa menemukan banyak embung mulai dari yang berukuran kecil hingga yang cukup luas. Sekitar 8 kilometer menjelang Pangururan, kita akan menemukan salah satu embung yang sangat luas, yang dinamakan danau Sidihoni.

Danau Sidihoni (Sumber foto: medan.tribunnews.com)
Danau Sidihoni (Sumber foto: medan.tribunnews.com)

Luas danau ini lebih kurang 50 rante atau sekitar 20.000 m2 atau 2 hektar. Rante adalah satuan ukuran luas yang banyak dipakai oleh masyarakat tradisional di Sumatera Utara, di mana ukuran 1 rante setara dengan 400m2.

Walaupun danau Sidihoni bisa dikatakan berada di puncak daratan, tapi airnya tidak pernah kering. Semula danau ini bernama "diahoni", yang artinya diantar makanannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun