Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Seni Topeng pada Suku Karo dalam "Gundala-Gundala" (Tembut-Tembut Seberaya)

9 April 2022   00:45 Diperbarui: 9 April 2022   10:40 4462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ragam ekspresi topeng gundala-gundala, koleksi Museum Pusaka Karo, Berastagi (Dok. Pribadi)

Pada masa kini kesenian topeng gundala-gundala ini diperuntukan bagi keperluan pertunjukan hari-hari besar nasional di samping keperluan hiburan rakyat pada pelaksanaan acara-acara kebudayaan di Tanah Karo. Salah satunya adalah saat menyambut hari ulang tahun proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus setiap tahunnya.

Penulis mengenakan salah satu topeng gundala-gundala saat pesta adat Mejuah-juah di Berastagi (Dok. Pribadi)
Penulis mengenakan salah satu topeng gundala-gundala saat pesta adat Mejuah-juah di Berastagi (Dok. Pribadi)

Gundala-gundala atau tembut-tembut Seberaya, sebagaimana seni rakyat lainnya lahir atas dorongan metafisik yang kompleks dan atas dasar kesadaran kolektif. Selain bersifat sakral dalam melakukan upacara-upacara, kesenian rakyat memainkan peranan penting, bahwa nilai-nilai yang terjalin di dalamnya merupakan refleksi dari cara hidup sehari-hari sekalipun mungkin bersumber dari mitos-mitos.

Mejuah-juah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun