Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Seni Topeng pada Suku Karo dalam "Gundala-Gundala" (Tembut-Tembut Seberaya)

9 April 2022   00:45 Diperbarui: 9 April 2022   10:40 4462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ragam ekspresi topeng gundala-gundala, koleksi Museum Pusaka Karo, Berastagi (Dok. Pribadi)

Desa-desa di Tanah Karo yang tercatat memiliki riwayat tentang kesenian gundala-gundala ini di antaranya desa Sukanalu, desa Juma Padang, desa Guru Singa, desa Seberaya, desa Kubu Colia, dan desa Lingga.

Topeng gundala-gundala yang ada di Sanggar Seni Nggara Si Mbelin Desa Lingga, Kec. Simpang Empat, Tanah Karo (Dok. Pribadi)
Topeng gundala-gundala yang ada di Sanggar Seni Nggara Si Mbelin Desa Lingga, Kec. Simpang Empat, Tanah Karo (Dok. Pribadi)

Gaya Seni Tembut-Tembut Seberaya Karya Pa Terupung

Kita tidak akan mengulas secara panjang lebar tentang ciri khas gundala-gundala dari setiap desa yang berbeda. Kita akan membatasi corak gundala-gundala pada tembut-tembut Seberaya seperti judul tulisan ini.

Pertunjukkan tari topeng tradisional Karo dalam gundala-gundala ini dilakonkan oleh para pemainnya dengan gaya komedi tanpa dialog. Pemainnya ada lima orang yakni yang berperan sebagai raja/ panglima, permaisuri (kemberahen, bhs. Karo), putri raja, menantu raja (kela, bhs. Karo), dan musuh (manuk si gurda-gurdi).

Dari hasil ciptaan Pa Terupung yang terkenal dengan seni topeng Seberaya, kita mendapati beberapa pengertian simbolik dari gundala-gundala secara berturut-turut sebagai berikut (sebagaimana gambar di atas).

1. Topeng raja (panglima)

Wama hitam yang disapukan pada wajah topeng merupakan manifestasi yang memberikan kesan magis dan menakutkan, sedangkan pada bagian gigi yang ompong dengan alis, kumis, dan jenggot yang memutih adalah simbol ketuaan.

Topeng raja (panglima) ini digambarkan sebagai seorang raja yang sudah lanjut usia. Rambut, alis, kumis, dan jenggot ditempel dengan bulu kambing putih, sedang giginya dibuat ompong.

Ekspresi wajah memberi kesan kekerasan watak dan kekuasaan serta ketegangan emosi yang kuat.

2. Topeng kemberahen (permaisuri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun