Jembatan Limpapeh yang ikonik menghubungkan kebun binatang Bukittinggi dan benteng Fort de Kock yang sama-sama terletak di atas bukit Jirek.
Jembatan Limpapeh menghubungkan kawasan benteng Fort de Kock di bukit sebelah kiri dan kawasan kebun binatang Bukittinggi di bukit sebelah kanan pintu masuk. Harga tiket masuk ke kebun binatang Rp20.000 per orang, sama dengan harga tiket masuk ke benteng. Cukup membayar di salah satu pintu masuk saja kita sudah bisa masuk ke objek yang satunya lagi, sebab keduanya terhubung oleh jembatan ini.
Fort de Kock adalah benteng peninggalan Belanda, didirikan oleh Kapten Bouer pada tahun 1825 pada masa Hendrik Merkus de Kock menjadi komandan Der Troepen dan Wakil Gubernur Jenderal Hindia Belanda. Oleh sebab itu benteng ini terkenal dengan nama Benteng Fort De Kock.
Kota Bukittinggi juga dulu pada masa kolonialisme Belanda bernama Fort De Kock. Oleh sebab itu tempat kelahiran Bung Hatta tertulis Fort De Kock, karena ia lahir pada masa kolonialisme Belanda.
Bila terasa capai berjalan kaki, kita juga bisa menyewa bendi yang banyak mangkal di sekitar lokasi Jam Gadang untuk berkeliling. Sewanya berkisar Rp80.000-Rp100.000 untuk sekali perjalanan tergantung rute yang diinginkan.
Oh ya, satu lagi sebagai penutup. Benteng Fort de Kock ini adalah satu dari 2 benteng Belanda yang ada di Sumatera Barat. Benteng yang satu lagi terletak di Batusangkar, bernama benteng Fort Van der Capellen.
Menariknya, alasan Belanda membangun benteng di Bukittinggi dan Batusangkar karena kedua kota ini adalah yang paling sulit untuk ditaklukan oleh Belanda pada masa Perang Paderi. Jadi sudah lebih jelas sekarang, mengapa jiwa Bung Hatta dan para pejuang Tanah Karo sama-sama bergelora ketika mendengar pekik "Merdeka!" saat tanahnya terjajah. Mereka sama-sama tidak mudah menyerah.
Salam perjuangan, Bung! Mejuah-juah.