Berbagai menu dipasarkan dengan harga yang standar. Mulai dari kisaran harga Rp25.000 hingga Rp35.000.
Seperti gulai ikan mas arsik, ikan asam manis, dengan olahan dan bumbu khas Karo yang dijamin halal, mereka tetap memasarkannya dengan harga yang terjangkau.
Kenangan pilu pada masa yang lalu mungkin tidak sepenuhnya ikut tertimbun bersama desa asal yang sudah musnah ditutup abu dan batu Sinabung.
Harapan baru yang tumbuh dalam penyerahan akan pemeliharaan Tuhan membuat mereka bersuka cita menjalani hidup di sebuah pusat pertumbuhan baru bernama Siosar.
Istri pak Pelawi terkenang situasi panik saat pertama kali menyaksikan sendiri erupsi yang tak pernah ada di koleksi memori warga yang masih hidup hingga masa itu.
"Hilang lenyap semua harta benda yang ada. Tidak ada lagi yang bisa kami bawa pergi pada saat itu, selain beberapa stel pakaian yang aku comot sekenanya dari dalam lemari,"Â katanya.
"Masa-masa awal kami mengolah lahan di kawasan relokasi ini juga tidak mudah," katanya. Namun, semua kami jalani dengan bersandar sepenuhnya kepada pemeliharaan Tuhan," lanjutnya.
Kini mereka menatap masa depan dengan lebih optimis. Bersama warga lainnya di kawasan relokasi Siosar.
Demikianlah pemeliharaan Tuhan yang sering kali tak terselami dan bekerja dengan cara yang melampaui segala akal. Tapi menjadi indah pada waktu yang tepat.
Pengalaman spiritual mereka memberikan kekuatan menjalani hari-hari di awal tahun yang baru. Itulah cerita dalam segelas jahe madu di sini, di Siosar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H