Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Natal Istimewa di Gereja Kayu, Bersama Awan dan Cahaya

26 Desember 2021   10:16 Diperbarui: 26 Desember 2021   10:34 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Semburat berkas cahaya mentari pagi menyinari ladang warga di Siosar (Dok. Pribadi)

Kini setelah 3 tahun berlalu, dinding gereja yang terbuat dari kayu sudah mulai lapuk. Lantainya memang masih awet karena beralaskan tanah yang dilapisi dengan batu-batu kerikil, begitu pun sengnya.

Apa yang Istimewa?

1. Natal sebagai Sebuah Proses

Suasana ibadah terasa begitu hangat. Apakah karena bangunan gereja yang kecil, sedangkan jemaat yang hadir juga tidak terlalu ramai? Kebanyakan kaum ibu, dan anak-anak.

Suasana ibada Natal 25/12/2021 di Gereja Kayu, Siosar (Dok. Pribadi)
Suasana ibada Natal 25/12/2021 di Gereja Kayu, Siosar (Dok. Pribadi)


Persembahan pujian dari para remaja dan umat dewasa, koor dari umat lanjut usia, serta tari-tarian anak kecil tampak sekali sudah dipersiapkan sejak lama. Sekurangnya sejak sebulan yang lalu. Itu adalah salah satu keistimewaan dalam Natal, proses menuju perayaannya bukan semata perayaan hari H-nya.

Biasanya di kampung kami latihan-latihan untuk persiapan Natal, apakah itu koor (paduan suara) atau vokal grup baru bisa dilakukan pada malam hari. Sebab, sebagian besar jemaat baru pulang dari ladang saat sore menjelang malam.

2. Jemaat yang Mampu Bersukacita Meskipun dalam Kesusahan

Keistimewaan yang kedua adalah jemaat gereja kayu itu sendiri. Mereka adalah warga desa dari kawasan lingkar gunung Sinabung, yang menjadi saksi hidup keajaiban Tuhan melalui erupsi Gunung Sinabung.

Apalagi yang lebih hebat menjadi kesaksian dibandingkan sebuah peristiwa yang membuat kita merasa seakan berada di ambang hidup dan mati? Salah satunya adalah peristiwa bencana alam, seperti halnya erupsi Gunung Sinabung pada 2010 yang lalu itu.

Anak remaja bersiap mempersembahkan puji-pujian dalam ibadah Natal di Gereja Kayu, Siosar (Dok. Pribadi)
Anak remaja bersiap mempersembahkan puji-pujian dalam ibadah Natal di Gereja Kayu, Siosar (Dok. Pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun