Kini setelah 3 tahun berlalu, dinding gereja yang terbuat dari kayu sudah mulai lapuk. Lantainya memang masih awet karena beralaskan tanah yang dilapisi dengan batu-batu kerikil, begitu pun sengnya.
Apa yang Istimewa?
1. Natal sebagai Sebuah Proses
Suasana ibadah terasa begitu hangat. Apakah karena bangunan gereja yang kecil, sedangkan jemaat yang hadir juga tidak terlalu ramai? Kebanyakan kaum ibu, dan anak-anak.
Persembahan pujian dari para remaja dan umat dewasa, koor dari umat lanjut usia, serta tari-tarian anak kecil tampak sekali sudah dipersiapkan sejak lama. Sekurangnya sejak sebulan yang lalu. Itu adalah salah satu keistimewaan dalam Natal, proses menuju perayaannya bukan semata perayaan hari H-nya.
Biasanya di kampung kami latihan-latihan untuk persiapan Natal, apakah itu koor (paduan suara) atau vokal grup baru bisa dilakukan pada malam hari. Sebab, sebagian besar jemaat baru pulang dari ladang saat sore menjelang malam.
2. Jemaat yang Mampu Bersukacita Meskipun dalam Kesusahan
Keistimewaan yang kedua adalah jemaat gereja kayu itu sendiri. Mereka adalah warga desa dari kawasan lingkar gunung Sinabung, yang menjadi saksi hidup keajaiban Tuhan melalui erupsi Gunung Sinabung.
Apalagi yang lebih hebat menjadi kesaksian dibandingkan sebuah peristiwa yang membuat kita merasa seakan berada di ambang hidup dan mati? Salah satunya adalah peristiwa bencana alam, seperti halnya erupsi Gunung Sinabung pada 2010 yang lalu itu.