Untuk itu saya tidak membantahnya. Ketika Bruno kecil masih hidup, saat saya pulang kerja, dari jauh Bruno sudah mengenal deru suara mesin mobil. Sering kali Bruno yang lebih dahulu menanti di gerbang dari pada anggota keluarga yang lain. Sehari-harinya Bruno tiduran di teras rumah.
Rabu, 8 Desember 2021, pada pukul 9.11 WIB, Bruno menghembuskan nafasnya yang terakhir.
"Selamat pagi, Turang," kata drh. Imelda.
"Mohon maaf, Bruno kita tidak selamat."
Kami tertegun sejenak mendengar kabar itu. Tapi kami juga yakin kalau dia dan teman-teman di sana sudah berbuat yang terbaik untuk Bruno.
Setidaknya Bruno mendapatkan perlakuan terbaik menjelang ajalnya. Berbeda halnya dengan Bruna pendahulunya yang sampai sekarang tidak kami ketahui di mana rimbanya.
Sedih juga melihat fotonya yang dikirim kak Imelda. Kami pun meminta bantuannya untuk menguburkan Bruno dengan layak.
Untuk sementara kami memutuskan belum mau memelihara anjing lagi. Rasanya sedih sekali.
Bruna yang sehat hilang dicuri maling anjing. Kini kami kehilangan Bruno karena sakit meskipun sempat dirawat.
Bruno kecil yang setia tidak tahu menyampaikan apa yang dirasakannya. Tapi untuk semua hal dan kepada siapa saja di bawah kolong langit memang ada waktunya.