Kisah Tentang Pelanggaran Sumpah Jabatan yang Dibebaskan dari Hukuman
Ini adalah sebuah kisah nyata yang diadaptasi menjadi film. Kisah itu sebagaimana ditulis dalam buku "The Spy Who Tried to Stop a War: Katharine Gun and the Secret Plot to Sanction the Iraq Invasion". Ini bisa menjadi sebuah contoh yang bagus untuk mencari jawaban atas pertanyaan di atas.
Film itu berjudul "Official Secrets", disutradarai oleh Gavin Hood dan dirilis pada tahun 2019. Film ini menceritakan kisah seorang spesialis intelijen Inggris bernama Katharine Gun (diperankan oleh Keira Knightley). Ia bertugas mengelola informasi rahasia untuk disampaikan kepada kementerian luar negeri Inggris.
Katharine menikah dengan seorang migran yang bernama Yasar Gun (diperankan oleh Adam Bakri). Ia bekerja sebagai pelayan kafe.
Masalah bermula ketika pada 31 Januari 2003, menjelang perang Irak, Katharine menerima memo yang dikirim melalui email kepala devisi target regional NSA (National Security Agency) atau badan keamanan nasional Amerika. Isi memo itu tentang Amerika Serikat meminta bantuan Inggris untuk mengumpulkan informasi dan memeras anggota Dewan Keamanan PBB agar memilih mendukung invasi ke Irak.
Tidak tahan dengan kebohongan para pejabat negara yang tampak sombong tanpa cacat tampil di media, Katharine tidak mampu membayangkan penderitaan yang akan muncul akibat perang yang dipicu melalui sebuah tindak kecurangan dan ketidakjujuran.
Katharine membuat salinan memo rahasia itu dan berniat membocorkannya ke media melalui salah seorang temannya. Dengan berbuat demikian Katharine telah melanggar sumpahnya untuk tidak membocorkan rahasia jabatan dan rahasia negara. Harapannya hanya satu, agar perang tidak terjadi karena media mampu menekan otoritas terkait setelah memverifikasi kebenaran isi memo itu.
Skandal dalam memo itu memang akhirnya bocor ke media. The Observer adalah media yang pertama kali memberitakannya. Namun, nyatanya invasi ke Irak tetap saja terjadi.
Sementara itu, Katharine tidak mampu lagi bertahan lebih lama dalam kebohongan setelah para pegawai di tempatnya bekerja diinterogasi oleh pejabat yang berwenang. Ia pun jujur mengakui bahwa kebocoran memo rahasia itu adalah perbuatannya.
Katharine dipandang bersalah oleh pemerintah dan instansi tempatnya bekerja karena telah melanggar undang-undang kerahasiaan negara. Ia dan suaminya berada dalam posisi yang sulit, terutama terkait latar belakang suaminya yang migran di Inggris.
Atas usul pengacara yang disediakan untuk mendampinginya dalam pemeriksaan, Katharine meminta bantuan sebuah firma hukum, Liberty. Mereka sering memberikan pembelaan secara gratis atas kasus-kasus hukum yang menarik perhatian luas di tengah masyarakat.