Kelihatannya sepele, tapi dalam jangka panjang tanpa kita sadari "kebun mini" dalam ban bekas ini akan memberi manfaat dan daya dukung bagi ketersediaan bahan-bahan masakan di dapur rumah kita. Paling tidak bisa jadi solusi cepat jangka pendek saat kepepet.
2. Tanami pekarangan untuk memenuhi kebutuhan logistik bukan hanya estetik
Pekarangan atau taman rumah yang sempit mungkin akan menggerakkan kita untuk sekadarnya saja menanami beberapa pot bunga di sana. Apalagi bagi yang tidak suka berkebun.
Namun, kalau masalah global tentang overpopulasi dan daya dukung sumber daya yang semakin kritis betul-betul menjadi perhatian kita, maka seyogyanya kita tidak cukup menanam bunga. Apalagi hanya sekadarnya, bukan?
Cobalah, selain menanam bunga, tanam juga buah-buahan dan sayuran. Saya menanam markisa sejak lebih kurang tiga tahun yang lalu. Saat itu belum ditemukan kasus Covid-19 di Indonesia.
Saya juga menanam tomat. Meskipun hanya satu batang, tapi dengan perawatan secukupnya, bisa tumbuh besar hingga menggapai kanopi markisa di atasnya.
Semua tanaman logistik ini hanya saya beri makan dari sisa makanan kami berlima di rumah, yang saya tanam ke dalam tanah dekat akarnya. Saya juga menggunakan air dari kolam ikan kecil yang ada di sudut rumah untuk menyirami tanaman. Jadi dari alam kembali ke alam.
Bila ditata dengan baik, tanaman logistik ini juga tak kalah dalam memenuhi kebutuhan estetik. Coba bayangkan, betapa nikmatnya makan siang outdoor bersama keluarga di bawah kanopi markisa yang hijau dan di antara warna-warni buah tomat gradasi hijau, jingga, hingga merah di bawahnya.