Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Liburan dengan Prinsip Mikul Dhuwur Mendhem Jero

30 Mei 2021   22:36 Diperbarui: 30 Mei 2021   23:17 711
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau tidak tinggal di kampung memang agak susah mendapatkan kayu bakar. Tapi tenang, kita bisa juga membakar jagung dengan arang kemasan yang bisa didapatkan di warung-warung terdekat di kota kita.

Lagi pula membakar jagung bukanlah perkara yang sulit. Apalagi, sekarang sudah tersedia berbagai varian jagung yang bisa diolah dengan mudah sebagai buah rekayasa teknologi.

Biasanya saat ini orang yang suka makan jagung bakar dan jagung rebus menggunakan bahan dari jagung manis. Konon, jagung manis ini bahkan bisa dimakan mentah-mentah. Itupun kalau kita mau dan perut kuat. Hehe.

Membakar jagung untuk mengisi waktu malam saat liburan itu keren juga, Sob. Aku juga baru tahu, kalau sekarang bukan hanya ubi ada yang berwarna ungu. Jagung pun ada berwarna ungu.

Jagung berwarna ungu (Dokpri)
Jagung berwarna ungu (Dokpri)
Ternayata membakar jagung pakai jagung manis warna ungu bisa membuat kita merasa keren. Berkat teknologi, rasa manisnya dapat, warnanya yang glowing pun dapat. Rasanya enak pula.

3. Berkebun
Sebagai aktivitas pamungkas liburan anak kampung apalagi kalau bukan berkebun. Ini adalah sejatinya liburan yang mengaktualisasikan makna "mikul dhuwur mendhem jero" itu.

Liburan di kebun bunga (Dokpri)
Liburan di kebun bunga (Dokpri)
Berkebun tidak harus menanam padi. Bertani serasa berwisata bisa didapatkan di kebun bunga. Saat berkebun di kebun bunga, kita memang tidak memikul gabah hasil panen di pundak tinggi-tinggi dan memendam jerami dalam-dalam di lumpur sawah untuk menyuburkan tanah.

Namun, sebagaimana juga tanaman lainnya, bunga-bunga juga butuh dirawat, diajak ngobrol, dielus, dibelai, dikasih makan dan minum yang sehat, agar mereka bisa menghasilkan hasil panen yang melimpah.

Hasil panen ini tentu saja tidak melulu soal ekonomi. Kapan lagi kita bisa memanen begitu banyak warna yang meneduhkan mata, menenangkan jiwa, dan mengenyangkan paru-paru?

Ya, salah satunya saat kita bisa berada di antara bunga-bunga yang melambai-melambai ramah dengan daunnya dan tawa sumringah pada bunganya.

Liburan di kebun bunga (Dokpri)
Liburan di kebun bunga (Dokpri)
Saat malam harinya kita pasti bisa tidur nyenyak. Bukan karena apa-apa, Kawan. Tapi liburan di kebun itu memang bikin badan cukup lelah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun