Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

"Lemon Tree", Irama Riang Persembahan dari Kebun Bodoh untuk Mengakhiri Kegetiran

28 Maret 2021   22:01 Diperbarui: 29 Maret 2021   04:18 756
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Woman in blue dress and a hat reaching for a fruit|Photo by Anastasia Shuraeva from Pexels

Seringkali harus ada upaya keras untuk bisa melawan rasa pahit dan getir akibat kehilangan cinta. Tidak mudah untuk mengatakan bahwa perlu upaya keras dan cerdas untuk bisa menertawakan kepahitan.

Dalam sebuah dunia yang darinya manusia terkadang harus mengisolasi diri, faktanya kepahitan dan kegetiran hiduplah yang seringkali menertawakan manusia. Manusia meringkuk dalam sunyi dan ketidakberdayaan, akibat kehilangan cinta, sebelum akhirnya menemukan cara untuk bisa bangkit kembali, cepat atau lambat. 

Ketiga, bila istilah isolasi dulu sudah mendunia, bahkan memuncaki tangga lagu di berbagai belahan dunia, melalui lirik lagu "Lemon Tree", maka menjadi menarik bahwa "Lemon Tree" kini tampak menjadi lebih tenar justru setelah kembali ramai diputar. 

Anak saya yang lahir jauh lebih belakangan dari ketika pertama kali saya mendengar lagu ini, ternyata kini seringkali bersenandung dengan liriknya. Meskipun saya hanya jelas menangkap ucapannya tentang "blue...blue sky."

Dikutip dari Kompas.com (12/12/2020) pasalnya tidak lain karena platform media sosial TikTok menjadikan lagu "Lemon Tree" sebagai salah satu backsound. Begitu juga dengan gim Among Us, yang kini ramai dimainkan oleh para pengguna gawai.

Demi menerima kenyataan ini, saya kembali terkenang bagaimana awalnya dulu sampai saya bisa mengingat lagu ini.

Itu adalah masa-masa ketika saya masih SMP, pada sekitar tahun 1997 hingga 1998. Lirik lagu ini yang paling saya ingat adalah: "I wonder how, I wonder why."

Ya, dalam kenyataan hidup kita hingga kini, dan bahkan mungkin hingga peradaban manusia berakhir nanti, kita mungkin akan tetap saja keheranan, bertanya-tanya bagaimana bisa, bertanya-tanya mengapa bisa.

Untuk yang satu ini saya tidak punya apa jawabannya. Saya hanya bisa membagikan salah satu versi kover lagu batang lemon ini, yang direkam oleh adik saya, Os Tarigan, dan ditayangkan melalui akun YouTube-nya "cio cilinggem." 

Selamat menikmati, mari bernyanyi bersama di hari Minggu nan sendu ini. Kesusahan hari ini cukuplah sehari, karena esok punya kesusahannya sendiri.

Mejuah-juah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun