Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Logika dalam Seporsi Mie Pecal di Pekan Saribudolok

4 Maret 2021   16:38 Diperbarui: 5 Maret 2021   12:16 3555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kami singgah sebentar untuk membeli mie pecal yang dijajakan dengan sebuah gerobak dorong. Tampilan mie pecalnya cukup menggugah selera, dengan mie hun dan mie lidi yang tampak enak. 

Campuran sayuran yang terdiri atas daun ubi rebus, irisan pucuk dan tangkai muda daun pepaya, irisan jipang, irisan kacang panjang, dan tauge rebus juga tampak segar menggoda. Apalagi sambal mie pecalnya adalah sambal kacang yang pedas-pedas enak.

Dokpri
Dokpri
Penyaji dan peracik mie pecal yang enak, dan murah meriah ini adalah dua orang abang-abang, tepatnya mas, yang masih bocah. Mereka berdua adalah saudara sepupu dari etnis Jawa yang sudah bermukim di Saribudolok.

Mereka berdua masih duduk di bangku sekolah. Namun, karena belajar tatap muka di sekolah belum dilaksanakan, maka mereka memutuskan untuk ikut berjualan di sekitar pajak lama Saribudolok pada hari pekan.

Dokpri
Dokpri
Disebut pajak lama, karena kegiatan jual beli/ pasar yang biasanya berlangsung di lokasi ini telah direlokasi ke lokasi baru yang lebih tidak mengganggu lalu lintas. Sementara itu, lokasi lama sudah dijadikan ruang terbuka publik oleh pemerintah daerah Simalungun.

Mie pecal enak ini dijual hanya seharga Rp5.000 per bungkusnya. Tidak hanya menjual mie pecal, mas ini berdua juga menjual aneka gorengan yang hangat (tahu goreng, risol, bakwan), wajik, dadar gulung, kue lupis, dan kue lapis yang semuanya dijual Rp1.000 per biji.

Aneka gorengan (Dokpri)
Aneka gorengan (Dokpri)
Aneka kue basah (Dokpri)
Aneka kue basah (Dokpri)
Banyak hal bisa dilihat di pasar. Tidak hanya sekadar tempat orang berjualan, di kampung kami, hari pasar berarti juga hari untuk jalan-jalan, mencuci mata, dan mematut-matuti hal-hal yang patut untuk itu. Oleh sebab itu banyak sekali cerita bisa muncul dari pasar.

Menurut KBBI, pasar adalah tempat orang berjual beli; pekan. Juga berarti kekuatan penawaran dan permintaan, tempat penjual yang ingin menukar barang atau jasa dengan uang, dan pembeli yang ingin menukar uang dengan barang atau jasa.

Masih dalam KBBI, pasar sebagai istilah dalam bahasa bisa berarti bahasa yang dipakai dalam pergaulan sehari-hari, yang kurang baik tata bahasanya, pilihan katanya, dan sebagainya. 

Walaupun demikian, sekalipun di pasar sering terdengar ucapan yang kurang baik dari sisi tata bahasa dan pilihan katanya, konsep pasar dalam ilmu ekonomi juga memandang informasi sebagai bentuk komoditi yang diperjualbelikan. Sebagaimana halnya aneka jenis barang dan jasa.

Mungkin konklusi yang mengatakan "Siapa yang menguasai informasi, dialah yang menguasai dunia," dibangun dari salah satu premis yang mengatakan "Siapa yang menguasai pasar, dialah yang menguasai informasi." Sebab, sudah sejak zaman dahulu kala orang-orang mengetahui bahwa, penguasa pasar adalah juga penguasa dunia. Bentuk lainnya mungkin juga penjajahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun