Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Melihat dari Dekat Sisi Lain Keunikan Rumah Adat Karo di Desa Dokan

2 Maret 2021   01:51 Diperbarui: 2 Maret 2021   17:23 2642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akibat beberapa rumah yang tidak lagi penuh ditempati, maka beberapa bagian interior rumah adat sudah tidak utuh lagi, bahkan ada yang sudah mulai lapuk. 

Asap yang dihasilkan dari proses aktivitas menggunakan api di dalam rumah, berperan besar dalam menjaga daya tahan bahan-bahan bangunan dari rumah yang berdiri tegak tanpa menggunakan sebuah paku pun pada setiap bagiannya.

Fungsi paku digantikan oleh pasak dari kayu pada rumah ini. Namun, arsitektur indah ini secara ajaib tampil dalam detail bangunan, mulai dari kaki-kakinya, lantai, dinding, pintu, jendela, atap, bagian interior, dengan berbagai ukiran dan pahatan yang indah dan penuh makna.

Contoh bagian rumah adat yang menggunakan pasak (Dokumentasi pribadi)
Contoh bagian rumah adat yang menggunakan pasak (Dokumentasi pribadi)
Kaki-kaki rumah adat Karo yang dirangkai dengan sistem pasak (Dokumentasi pribadi)
Kaki-kaki rumah adat Karo yang dirangkai dengan sistem pasak (Dokumentasi pribadi)
Pada Rumah Mbaru, misalnya. Fani menjelaskan bahwa tidak ada lagi dijumpai para di sana. Itu adalah bagian tempat penyimpanan multi fungsi yang posisinya berada di atas tungku dapur. 

Sementara itu, Anggi menjelaskan bahwa setiap tingkatan para mempunyai fungsi tersendiri. Secara berurutan mulai dari tingkat paling bawah, adalah para kitik, yang berfungsi untuk penyimpanan padi yang akan dijadikan benih.

Tingkatan selanjutnya adalah para tuhur, sebagai tempat menyimpan ranting-ranting kayu bakar yang akan digunakan untuk memasak. 

Kemudian, para ganjang, yang digunakan sebagai tempat meyimpan ranting-ranting kayu bakar yang ukurannya lebih besar.

Rumah Tengah (Dokumentasi pribadi)
Rumah Tengah (Dokumentasi pribadi)
Lain lagi halnya dengan Rumah Tengah. Menurut Fani, pada rumah itu tinggal satu keluarga saja yang memasak menggunakan dalikan, yakni tungku atau dapur untuk memasak dengan menggunakan kayu bakar. Keluarga lainnya yang menempati rumah itu sudah menggunakan kompor gas.

Rumah Tengah (Dokumentasi pribadi)
Rumah Tengah (Dokumentasi pribadi)
2. Ada Alat Penghasil Garam di Rumah Mbelin
Menurut Fani, ada satu lagi ciri khas yang hanya dimiliki oleh Rumah Mbelin yang ditempati oleh pengulu Dokan. 

Di rumah ini ada semacam perkakas kuno, berupa kudin, atau bisa dikatakan periuk atau kendi, yang dapat menghasilkan garam. 

Namanya Sira Sendawa, tapi bentuk garamnya bukan berupa kristal-kristal, melainkan berbentuk agak memanjang menyerupai stalagmit atau stalagtit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun