Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Lukisan Ibu Bumi di Ufuk Senja

27 Januari 2021   23:44 Diperbarui: 27 Januari 2021   23:53 641
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Maafkan kami yang sering lupa akan hal itu, Ibu."

Diberkatilah para ibu. Ibu yang mengandung, yang bekerja, ibu negara, ibu rumah tangga, ibukota, ibu pertiwi, ibu bumi, bahkan ibu tiri. Selama ibu tetap kuat menjadi tiang bagi sebuah "rumah" sesuai ukurannya masing-masing, kiranya Tuhan masih tetap mencurahkan belas kasihanNya, yang turut dinikmati oleh seluruh anggota keluarga.

Sekalipun anak-anak dan seiisi rumah masih saja sering merasa risih untuk sekadar memperkatakan apa yang benar, apa yang jujur, dan apa yang adil, belum lagi untuk melakukannya. Tuhan kiranya masih akan menakar setiap tetes air mata ibu yang jatuh di hadapanNya.

Seperti Shakespeare yang tak memusingkan soal nama, oleh sebab bunga mawar yang tetap akan harum mewangi sekalipun kepadanya diberikan nama yang lain. Begitulah ibu, ia tetaplah sebagaimana adanya ibu.

"What is a name? That which we call a rose by anyother name would smell as sweet." -William Shakespeare

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun