Setiap ada paduan suara yang melibatkan orang tua lanjut usia, seringkali lagu ini menjadi pilihan atau lagu wajib yang dinyanyikan. Namun, tentu saja lagu ini tidak terbatas hanya dinyanyikan oleh orang tua yang lanjut usia.
Tahun Baru, Akhir Tahun sebagai Awal
Tak terasa, pukul 24:00 Wib pun tiba. Saya bersama istri, anak-anak, dan seorang sepupu, entah bagaimana telah berada di bawah gempuran gemerlap kembang api. Selain menggelegar juga tampak indah, walaupun hanya berlangsung sementara. Untuk ukuran sebuah pesta, menurutku itu cukup lama juga.
Dalam rasa haru, meskipun keseruan kembang api belum berlalu, aku menuliskan sebuah kesan dan mengirimkannya kepada orang-orang yang untuk mereka hatiku tergerak mengirimkannya.
Banyak yang menyenangkan, tapi tak sedikit juga pergumulan, duka cita, dan persoalan yang membuat penat, tapi sekaligus mendewasakan.
Semoga di tahun yang baru, 2021, segala harapan untuk kebaikan dan keberhasilan kita semuanya, kiranya diberkati Tuhan. Teriring salam hangat dan doa.
Ya, "...bila saatnya nanti, 'ku tak berdaya lagi, hidup ini kiranya sudah menjadi berkat."
Saya malam itu mengingat sebuah kisah ketika suatu hari Clarence B. Kelland (seorang penulis berkebangsaan Amerika, 11 Juli 1881-18 Februari 1964) menceritakan sebuah cerita tentang ayahnya, katanya: "Ayahku tidak memberitahuku bagaimana caranya hidup, tapi ia menjalaninya dan membiarkanku melihat bagaimana dia melakukannya." Dan dari kisah yang sudah sangat tua itu, aku membayangkan bahwa ayah Clarence pasti sudah menjadi berkat. Semoga juga begitu denganku.
HIDUP INI ADALAH KESEMPATAN
Cipt. Pdt. Wilhelmus Latumahina
Hidup ini adalah kesempatan
Hidup ini untuk melayani Tuhan
Jangan sia-siakan waktu yang Tuhan b'ri
Hidup ini hanya sementara
Sekuntum bunga di pagi hari
Mekar indah harum di padang yang hijau
Demikian Tuhan mendandani rumput
Gugur bunga bila panas terik