Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Balada si Bruna, Jangan Salahkan Anjing Menggonggong

5 November 2020   02:14 Diperbarui: 5 November 2020   02:18 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bruna dan anak-anaknya (Dokpri)

Hanya sekitar dua bulan sejak kami menyadari kebuntingannya, Bruna tampaknya menunjukkan gejala seperti akan segera melahirkan. Jujur saja, kami tidak memiliki persiapan matang untuk persalinan ini.

Sebulan yang lalu...

Dari pengalaman kami saat masih tinggal di rumah orang tua, entah bagaimana, induk anjing memang mampu melahirkan secara alami tanpa bantuan bidan, bahkan tidak ditemani "suaminya" sendiri. Anak-anaknya bisa keluar begitu saja dari rahim ibunya, entah bagaimana juga dia memutuskan tali pusat anak-anaknya.

Ajaib benar anugerah bagi satwa ciptaan Tuhan ini, dan satwa-satwa lainnya. Tidak kurang besar penyertaan Sang Mahapencipta bagi mereka, dibandingkan dengan manusia.

Tepatnya pada tanggal 10 Oktober 2020, Bruna melahirkan 5 ekor anak. Anaknya kecil-kecil dan lucu.

Apakah itu biasa, atau bahkan bagi anjing seusia Bruna pun kelahiran anak pertama ini sepertinya masih terlalu awal? Aku tidak tahu pasti, sebab bagi kami sendiri ini adalah pengalaman pertama kami. Lagipula proses kelahirannya ini, berlangsung mandiri oleh Bruna sendiri. Kami sedang tidak ada di rumah pada hari Sabtu sore saat ia melahirkan itu.

Entah apakah Bruna menyambut kelahiran anaknya sebagai sebuah momen bahagia, atau itu adalah kegetiran lain dalam hidupnya? Sebab dia sendiri tampaknya belum siap sebagai seorang ibu, lebih tepatnya seekor ibu anjing.

Hanya berselang 7 bulan sejak kedatangan pertamanya dalam rupa seekor anak anjing lusuh yang ketakutan, kini Bruna bahkan sudah memiliki 5 ekor anak yang harusnya dia rawat dengan kasih sayangnya sendiri. Kami tentu hanya membantunya sebagai keluarga.

Bruna dan anak-anaknya (Dokpri)
Bruna dan anak-anaknya (Dokpri)
Barangkali itu pula sebabnya, setelah dua minggu kemudian, dari 5 ekor anaknya, yang mampu bertahan hidup hanya dua ekor. Kami sempat merawat salah satunya dengan membawanya ke rumah, memberi minum susu dan menyelimuti dengan handuk kering.

Bruna tampak sebagai seekor ibu anjing yang gagap, tidak cakap, dan seperti kurang peduli dengan anaknya sendiri. Dia sering meninggalkan anaknya, yang matanya yang masih belum terbuka penuh, dan suaranya pun masih menciap-ciap. Apakah karena ini adalah pengalaman pertamanya, hingga yang berikutnya nanti tidak akan seperti ini lagi? Lagi-lagi kami tidak tahu.

Merasa kasihan dengan anaknya yang sering kedinginan ditinggal induknya, aku berinisiatif membuatkan sebuah rumah anjing. Lagi pula, sejak masa kecil memiliki sebuah rumah anjing adalah salah satu impianku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun