Kita mungkin tidak menduga bahwa cara kita melihat diri sendiri merupakan indikasi dari perasaan kita terhadap komunitas.
3. Perlu Merasa Tertarik untuk Mendukung KomunitasÂ
Saat kita merasa tertarik, kita akan mencari tahu apa yang sedang terjadi. Dari sana, kita mungkin akan mulai mengambil peran, berhenti mengeluh dan bergabung dengan komunitas, serta mencoba segala sesuatu dari dalamnya.
Sesuatu yang tidak menarik bagi kita, sudah jelas bukan jenis komunitas yang cocok untuk kita ikut bergabung di dalamnya.
Hal yang sama, juga berlaku dalam contoh kasus ketika sebuah toko kecil bangkrut. Semua orang mengeluh dan menyayangkannya, namun orang-orang terus saja berbelanja di toko serba ada yang besar di kota.
Jika kita menginginkan sebuah komunitas, kita harus menjadi bagian komunitas itu dan mendukungnya, atau komunitas itu akan mandeg dan mati. Kita dapat menjadi anggota komunitas dengan hadir, mengambil bagian, dan mengamati apa yang terjadi.
4. Bersama Tidak Berarti Harus Menjadi Sama
Bergabung di sebuah komunitas juga tidak berarti kita harus sama, sebab masing-masing memiliki identitas yang spesifik dan batas-batas yang jelas.
Jika komunitas kita, dan ini mencakup seluruh negeri, melakukan hal-hal yang tidak kita setujui, maka hanya dengan menyuarakan perasaan kitalah kita dapat mengubah hal tersebut.
Dengan berbagai cara, kita harus terlibat agar kita dapat membuat perbedaan. Kita harus yakin, perbedaan yang kita buat adalah tentang menjalani hari-hari dengan menjadi orang terbaik.
5. Perlunya Berinteraksi