Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Ketika Kucing Memanipulasi dan Kera Bernegosiasi, Siapa Sesungguhnya Memegang Kendali?

30 Mei 2020   13:24 Diperbarui: 30 Mei 2020   13:25 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bonnet macaque (Macaca radiata), Photograph By Shantanu Kuveskar (Sumber: wikimedia.org)

Dari hasil pengamatannya, kera Makaka tahu bahwa telefon genggam para wisatawan lebih berharga dari kaca mata, kipas atau topi. Kera-kera itu tahu, bahwa yang paling berharga bisa menghasilkan sesuatu yang paling baik dalam perdagangan.

Pengenalan atas gradasi nilai atau harga ini, ditunjukkan oleh kera-kera ini dalam perilaku mereka yang hanya mau menukar barang mereka curi  manakala ditukat dengan makanan dengan nilai yang sebanding. Misalnya, bila satu buah pisang sebanding dengan sebuah kipas dan dua buah untuk topi atau kacamata, maka perlu setidaknya dua butir telur rebus dan dua buah pisang untuk mengembalikan sebuah telefon genggam.

Dr. Iskandar meyakini bahwa, kera-kera ini mempelajari nilai benda-benda yang dimiliki oleh para wisatawan dari cara mereka memperlakukan benda-benda itu, intensitas frekwensi penggunaannya dan bagaimana reaksi mereka saat benda-benda itu dicuri dari mereka.

Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Menariknya lagi, seluruh proses negosiasi yang berlangsung antara wisatawan dan kera-kera yang lebih dewasa diamati oleh kera-kera yang lebih muda. Besar kemungkinan kera-kera ini juga mengerti bahwa kera yang lebih dewasa lebih berpengalaman dan lebih mengetahui kelogisan sebuah negosiasi dengan kemungkinan hasil yang paling menguntungkan. Kera-kera yang lebih muda belajar menimbang nilai dari benda-benda yang dibawa oleh para wisatawan dari tontonan negosiasi para senior mereka.

Dalam tingkat tertentu, kecurangan yang dipertontonkan oleh kera-kera Uluwatu ini, dalam narasi yang diucapkan oleh narator acara, walaupun belum setara kecurangan di Wall Street, tetapi telah membawa kriminalitas yang berkembang dalam dunia hewan terhadap manusia pada sebuah taraf tersendiri.

Demikian juga halnya dengan si kucing Eyebrow, kemampuannya memanipulasi emosi dengan suara mengeong yang bilingual, tidakkah itu menunjukkan bahwa ia memang menyadari bahwa Lynea bagaimanapun akan secara sukarela melayaninya dan memberikan apa pun yang dia minta ketika ia mengeong.

Dari mereka yang jinak dan liar ini, kita bisa bertanya kembali ke diri kita, siapa yang sesungguhnya memegang kendali?

Referensi:

https://id.wikipedia.org/wiki/Makaka

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun