Siapa yang tidak pernah merasakan kejenuhan, kurang semangat, stress hingga mau menyerah dalam pekerjaan? Barangkali ada, tapi tampaknya hal-hal seperti itu akan selalu mewarnai suasana kerja. Kalau bukan kita, bisa saja rekan kerja kita.
Kita merasakan hal-hal seperti itu, bisa saja karena jenis pekerjaan yang tidak disenangi, rekan kerja, atasan atau bawahan yang tidak cocok, atau bisa juga karena masalah lain yang tidak berhubungan langsung dengan pekerjaan, tapi mengganggu suasana hati dan semangat kerja kita. Ditimpa hal yang demikian, rasanya seperti menjadi seseorang yang ditinggalkan sendirian di lingkungan kerja.
Sebuah serial drama televisi yang berjudul "Our Dearest Sakura" atau "Doki no Sakura" dalam Bahasa Jepang, yang ditayangkan pertama kali oleh Nippon TV (NTV) pada tahun 2019, menceritakan bagaimana suasana seperti itu bisa hadir dan berhasil diatasi, yang terjadi di antara pegawai pada sebuah lingkungan kerja.
Serial drama yang berdurasi 60 menit ini, ditayangkan dalam 10 episode. Dibintangi oleh Takahata Mitsuki sebagai Kitano Sakura, Hashimoto Ai sebagai Tsukimura Yuri, Mackenyu sebagai Kijima Aoi, Ryusei Ryo sebagai Shimizu Kikuo, dan Okayama Amane sebagai Doi Rentaro.
Sakura, adalah seorang gadis yang sangat bersemangat dan pantang menyerah. Ia berasal dari sebuah pulau terpencil dan mencari pekerjaan di Tokyo. Pada musim panas tahun 2009, Sakura diterima bekerja di "Hanamura", sebuah perusahaan besar yang bergerak di bidang konstruksi.
Karena mimpinya adalah membangun gedung atau bangunan yang bisa membahagiakan orang, maka Sakura pun tampak sangat bahagia kala mengambil foto bangunan-bangunan di sepanjang jalan setiap kali ia pergi bekerja. Salah satu mimpinya adalah membangun sebuah jembatan di pulau tempatnya berasal.
Dalam sebuah program pelatihan bagi pegawai baru, para peserta pelatihan diminta untuk membuat sebuah desain bangunan dalam kerja kelompok. Sakura yang datang dengan mimpi besar dari pulau terpencil, membuat rancangan desain jembatan. Dia banyak mendapat bantuan untuk membuat desain jembatan itu dari Rentaro, rekan kerjanya yang sama-sama baru diterima.
Setelah pelatihan itu, setiap pegawai baru ditugaskan pada divisi tertentu. Sakura ditugaskan pada divisi personalia. Sementara, Rentaro ditempatkan pada divisi desain.
Kitano Sakura setiap hari tampak bersemangat. Mengerjakan setiap hal dengan teliti. Baginya mengerjakan setiap hal harus dengan sepenuh hati. Oleh sebab itu, dia tampak mampu melihat hal-hal yang sering kali luput dari perhatian orang lain. Seolah kepentingan perusahaan pun menjadi urusan personal baginya.
Pada suatu hari, sesaat setelah menempuh perjalanan yang penuh dengan berfoto ria, sesampainya di kantor, bosnya memberikan tugas untuk melakukan survei kesehatan mental bagi pegawai. Sakura menanyakan untuk apa perusahaan mengurusi pendapat pegawai tentang kesehatan mental. Kata bosnya, karena tidak ada orang yang mau sendirian.
Seperti biasanya, Sakura mengerjakan tugas dengan bersemangat. Ia mulai dari para pegawai yang tidak mengembalikan lembaran kuesioner. Ada yang merasa terganggu saat ditagih untuk mengembalikan lembaran kuesioner itu, ada juga yang usil menggodanya, dan ada juga yang benar-benar marah.