Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Kala Kesabaran dan Ungkapan Syukur Lumer dalam Sebungkus "Jong Labar"

11 Mei 2020   19:40 Diperbarui: 11 Mei 2020   19:40 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parutan gula merah (dokpri)

Parutan jagung muda (Dokpri)
Parutan jagung muda (Dokpri)
Parutan gula merah (dokpri)
Parutan gula merah (dokpri)
Parutan jagung muda, parutan gula merah dan kelapa diaduk dalam wadah hingga tercampur merata. Untuk memastikan cita rasa campurannya telah sesuai kita bisa mencecapnya meskipun belum dimasak., apakah perlu ditambahkan gula. Menariknya, fungsi garam yang ditambahkan secukupnya adalah untuk memperkuat rasa manisnya. Dan lagi, rasa manis jong labar ini akan semakin kuat ketika dimasak.

Hal ini mungkin mudah dipahami, karena daging jagung muda juga mengandung gula. Maka ketika sudah dimasak kandungan gulanya semakin terurai. Kita juga sering menemukan gula ramah kesehatan berbahan jagung, yang dipercaya sebagai rendah kalori.

Parutan jagung muda, gula merah dan kelapa yang telah tercampur merata (Dokpri)
Parutan jagung muda, gula merah dan kelapa yang telah tercampur merata (Dokpri)
Setelah bahan-bahan tercampur merata, maka langkah selanjutnya adalah membungkus adonan dengan daun pisang yang sudah dipotong sedemikian rupa. Satu bungkusan biasanya untuk satu hingga dua sendok makan adonan mentah.

Bahan Jong Labar yang telah dibungkus dengan daun pisang (Dokpri)
Bahan Jong Labar yang telah dibungkus dengan daun pisang (Dokpri)
Setelah semua bahan selesai dibungkus, maka langkah selanjutnya adalah mengukus dalam dandang, lamanya kira-kira empat puluh menit. Setelah itu, jadilah Jong Labar yang membuat lumer kesabaran, jiwa yang riang, dan hati yang penuh dengan ungkapan syukur, atas hasil panen dalam jagung, gula, dan kelapa yang dibungkus daun pisang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun