Jong Labar adalah penganan khas suku Karo dengan bahan utama parutan jagung muda. Dalam Bahasa Indonesia, Jong Labar kira-kira dapat juga disebut dengan nama lemet jagung.
Menanam jagung adalah pekerjaan mayoritas petani di suku Karo, terutama yang berada di Kecamatan Singalor Lau. Itu adalah bagian daerah Kabupaten Karo mulai dari Kecamatan Tigabinanga hingga Kecamatan Mardingding, yang berbatasan dengan Provinsi Aceh.
Jagung adalah komoditi yang sangat penting bagi para petani. Hasil produksi pertanian jagung sangat ditentukan oleh faktor cuaca. Namun, perawatannya relatif tidak terlalu rumit bila dibandingkan dengan komoditi tanaman muda dan hortikultura lainnya.
Dari situ dapat dibayangkan bahwa menamam jagung adalah sebuah aktivitas pertanian yang sangat lekat dengan praktik berdoa. Memang semua hal sebaiknya dimulai dengan doa.
Lama sebelum manusia mampu membangun sistem pertanian yang canggih dengan dukungan peralatan berteknologi tinggi, dimana cuaca pun telah dapat dimodifikasi, sebenarnya pertanian memang jenis pekerjaan yang menuntut para petani untuk rajin berdoa. Budaya agrikultur turut melahirkan kepercayaan kepada dewa dan tuhan-tuhan sebelum dikenalnya monoteisme. Mereka menyembah dewa hujan untuk mendapatkan hujan, dewa angin kala membutuhkan angin, dewa matahari, dan lain sebagainya, sesuai kebutuhan tanaman pertanian mereka pada musimnya.
Maka dari itu, ketika menikmati hasil pertanian pun biasa didahului dengan persembahan kepada dewa. Namun, itu adalah praktik hidup pada zaman dulu, dan tersisa pada sebagian kecil suku bangsa di belahan bumi yang lain kini.
Dalam praktiknya kini, walaupun dalam bentuk kepercayaan yang berbeda, tapi pada prinsipnya menikmati hasil tanam adalah salah satu bentuk ungkapan syukur atas berkat pemeliharaan dan rahmat dari Tuhan yang Maha Kuasa atas hasil panen. Biasanya hasil tanam yang dinikmati itu dibuat dalam bentuk penganan yang berasa manis.
Maksudnya adalah sebagai doa agar hasil panen pada musim tanam selanjutnya juga berbuah manis, atau ketika dijual pun bisa laris manis. Manis rezekinya, begitu kira-kira.
Pada hari ini, kami menikmati hasil panen jagung muda seorang kerabat yang tinggal di Desa Kacaribu, Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Itu adalah sebuah desa yang bisa juga dipandang sebagai daerah sub urban. Disebut desa, tapi sudah dekat dengan Kota Kabanjahe, ibu kota Kabupaten Karo, dan juga dilalui jalan nasional lintas provinsi dari daerah Sumatera Utara menuju Aceh Tenggara, Provinsi Aceh.
Kemudian gula merah 2 kilogram, kelapa 2 buah, garam secukupnya dan daun pisang sebagai bungkusnya. Selanjutnya, gula merah dan kelapa diparut halus.
Hal ini mungkin mudah dipahami, karena daging jagung muda juga mengandung gula. Maka ketika sudah dimasak kandungan gulanya semakin terurai. Kita juga sering menemukan gula ramah kesehatan berbahan jagung, yang dipercaya sebagai rendah kalori.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H