Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Bersama Ikan, Menjejak Alam dari Selawang ke Badigulan

24 April 2020   00:39 Diperbarui: 25 April 2020   20:30 914
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

dokpri
dokpri
Kami mulai menebar jala pada pagi sekitar pukul 10 wib. Walaupun hari itu kami tidak mendapatkan cukup banyak ikan, tapi itu sudah lebih dari cukup untuk merasakan nikmatnya makan siang dengan lauk ikan gulai yang langsung dimasak di tepi sungai.

Ikan-ikan yang kami dapatkan di sini dinamakan Jurung, Nurung Mbiring atau Nurung Mbentar. Bumbu yang diperlukan dan nasi secukupnya memang sudah kami siapkan dari rumah.

Memasak ikan hasil tangkapan, Selawang (Dokpri)
Memasak ikan hasil tangkapan, Selawang (Dokpri)
Memanfaatkan batu-batu yang ada di sekitar untuk menggantikan batu ulekan yang ada di pasaran kami meracik bumbu. Menggunakan dahan-dahan kering yang tersangkut di pinggir sungai, kami membuat api menggulai ikan di tepi sungai. Hmmm, tidak salah mengapa Amanda menjadi suka belajar memancing untuk mencari ikan sebagai bekal makan di Port Protection.

Rasanya sangat nikmat. Apa yang didapat hari ini menjadi bekal makan secukupnya pada hari ini, karena besok mempunyai kesusahannya sendiri.

Menikmati makan di tepi sungai, Selawang (Dokpri)
Menikmati makan di tepi sungai, Selawang (Dokpri)
Saat hari menjelang sore, sekitar pukul 16 Wib, kami naik dari sungai kembali ke perkampungan. Dalam perjalanan pulang kami bertemu dengan seorang nenek yang sudah cukup berumur, dan terlihat dari badannya yang sudah membungkuk masih menggendong kayu bakar untuk dibawa pulang ke rumah. Jalanan dari sungai menuju kampung cukup terjal, namun nenek tua ini cukup kuat menapakinya sambil membawa beban yang juga tidak ringan.

Di desa ini kami memang bertemu beberapa orang tua yang sudah lanjut usia. Beberapa ada yang sekadar duduk berjemur di teras atau pekarangan depan rumah, ada juga yang mengayam tikar pandan. Ibu teman kami ini sendiri sudah cukup berumur dan tampak masih sehat.

Saya dan beberapa teman saling bertukar cerita atas pengalaman sehari di Selawang, barangkali umur panjang dari orang-orang tua lanjut usia yang ada di desa ini, berhubungan dengan kehidupan desa yang masih cukup alami. Barangkali masih bisa mencari ikan pada pagi untuk dimasak menjadi lauk pada siang atau sore hari, di samping dedaunan dan sayuran yang bisa mereka nikmati dari hasil menanam sendiri.

Menjala Ikan di Sungai Lau Raja

Lain lubuk lain belalang. Bila di Selawang kami bisa ikut menyusuri sungai karena karakter sungainya dipenuhi batu-batu besar yang bisa kami jadikan untuk pijakan melangkah, maka pada 13 Januari 2018 di sungai Lau Raja, kami relatif lebih banyak hanya berjalan menyusuri tepian sungai, rawa-rawa dan sesekali melintasi sawah penduduk, karena sungainya cukup dalam dan tidak terlalu berbatu-batu.

Sungai Lau Raja, Pertumbuken-Barusjahe-Serdang (Dokpri)
Sungai Lau Raja, Pertumbuken-Barusjahe-Serdang (Dokpri)
Hulu sungai ini berasal dari sumber mata air di Badigulan Desa Serdang Kecamatan Barusjahe Kabupaten Karo. Mengalir terus hingga bertemu dengan aliran sungai dari Desa Bawang Kecamatan Dolok Silau Kabupaten Simalungun, membesar menjadi aliran sungai Lau Biang yang akhirnya akan bermuara ke Selat Malaka.

Kami bersama beberapa orang teman, membawa bekal dan perlengkapan, nasi yang sudah masak, tomat, cabai, bawang, kacang, garam, yang rencananya untuk dimasak menjadi teman makan lauk ikan bakar hasil tangkapan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun