Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"The Kid from The Big Apple", Tak Selamanya Terlihat, tapi Selalu Ada di Sana

19 April 2020   00:33 Diperbarui: 19 April 2020   13:44 6890
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
The Kid from the Big Apple (Sumber: itunes.apple.com)

Dulu pada zaman manusia purba dan peradaban kuno, sebelum bahasa manusia secanggih seperti saat ini, manusia menggunakan simbol-simbol untuk berkomunikasi. Kini, setelah sedemikian banyak kosa kata dikenal dalam berbagai ragam bahasa, manusia tampaknya kembali lebih senang berkomunikasi menggunakan simbol-simbol. Kakek Lim mungkin merasa aneh membayangkan kenyataan ini dalam benaknya.

Suatu hari, Bao yang diminta Sarah memajang foto kakek Lim ketika masih muda yang dia bingkai, tidak sengaja memecahkan toples yang berisi ramuan herbal yang sudah berusia 12 tahun milik kakek Lim. Anak-anak ini mengganti ramuan herbal itu dengan air teh yang tampak sama, tapi tentu saja sudah dengan isi ramuan yang tidak lengkap lagi.

Ketika kakek Lim menyadari toples ramuannya sudah diganti berikut dengan isinya, dia marah besar kepada Sarah. Ia mengatakan kepada Sarah bahwa ia sangat kecewa, karena Sarah tidak pernah mau belajar untuk menjadi lebih baik.

Tak lama kemudian, Bao datang menemui kakek Lim. Kakek Lim mengatakan agar Bao tidak membelanya. Namun, Bao jujur mengakui bahwa ia yang telah memecahkan toples ramuan itu tanpa sengaja, demi memasang foto masa muda kakek yang telah dibingkai Sarah.

Kakek Lim menyesal memarahi Sarah. Namun, Sarah tidak ada di rumah. Kakek Lim segera bergegas mencari Sarah di seputar komplek tempat tinggal mereka. Sarah ternyata berada di jembatan, sedang menatap bintang.

Sarah dan kakek Lim di jembatan sedang menatap bintang (Sumber: rollwithcarol.com
Sarah dan kakek Lim di jembatan sedang menatap bintang (Sumber: rollwithcarol.com
Kakek Lim menhampirinya. Ia menyatakan penyesalannya. Maka mulailah ia bercerita tentang Sophia anaknya, ibu Sarah sendiri, yang mirip dengan Sarah. 

Bagaimana awalnya mereka berkonflik, Sophia yang meninggalkan rumah dengan lelaki yang akhirnya menelantarkannya dan Sarah, bagaimana Sophia kembali ke rumah hanya untuk menyerahkan Sarah, dia yang menjadi desainaer fesyen yang sukses saat ini, hingga kakek Lim yang sangat merindukannya saat ini.

Sarah menjadi merasa sangat kasihan kepada kakeknya ini. Termasuk setelah mengetahui mengapa kakek Lim begitu marah karena toples ramuan herbalnya pecah hari ini. Itu adalah ramuan untuk Sophia yang baru melahirkan Sarah. 

Namun, ramuan itu urung dibawanya karena tidak diizinkan petugas bandara untuk dibawa ke pesawat. Kata kakek Lim, dengan melihat toples yang seusia Sarah itu, ia bisa sedikit mengobati kerinduannya kepada mereka berdua, anak dan cucunya.

Setelah pengakuan kakek Lim itu. Pernah pada suatu hari ia menuliskan sebuah teks kepada Sophia anaknya agar ia pulang pada imlek nanti. Ia jujur mengakui kalau ia merindukan anaknya.

Teks itu membangkitkan rasa sentimentil di lubuk hari Sophia yang bekerja sangat keras di bidangnya. Sekalipun malam dingin telah mengunci semua kenangan, tapi benar bahwa cinta kasih akan selalu mengingatkan siapa saja akan kehangatan, kehangatan rumah, orang tua, dan orang-orang yang mereka cintai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun