Ketika Tuhan memberi hukuman, sebenarnya karena Allah masih mengasihi.
Ketika Yesus mengucapkan "selesai" dari atas kayu salib, itu karena Yesus telah tuntas memenangkan "manusia" yang sebenarnya paling patut untuk ditinggalkan oleh Allah. Tapi Yesus rela menggantikan manusia menderita hukuman terberat karena dosa, ditinggalkan oleh Allah, tanpa apologetika, tanpa pembelaan, yang ada hanya kasih-Nya yang besar. Dia hanya berseru, "Allah-ku, Allah-ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?"
Oleh kasihNya manusia berdosa menjadi selamat, termasuk penjahat yang di sebelah kananNya, tapi tidak dengan yang di sebelah kiriNya. Dengan Yesus yang ditinggalkan Allah, kita tidak ditinggalkanNya lagi. Yesus adalah Allah sendiri, maka Ia tidak akan pernah ditinggalkan oleh Allah.
Sudah selesai. (Bandingkan Matius 27:50-54).
Referensi:
- https://id.wikipedia.org/wiki/Jumat_Agung
- https://id.wikipedia.org/wiki/Apologetika_Kristen
- Dr. Rainer Scheunemann, Panduan Lengkap Penafsiran Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, Penerbit ANDI, Yogyakarta: 2009
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H