Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

The Darkest Minds: Mengingkari Orisinalitas adalah Kesalahan Fatal Manusia yang Berpikir

30 Juli 2019   00:04 Diperbarui: 30 Juli 2019   01:29 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novelis Alexandra Bracken (sumber: https://www.goodreads.com)

Adalah John Stuart Mill (1806-1873), seorang filsuf dan ekonom dari Inggris, yang pertama kali menggunakan istilah distopia ini dalam pidatonya di parlemen Inggris pada tahun 1868. Distopia sebagai antonim dari utopia digunakan untuk menyebut suatu tempat imajiner yang buruk. Ini juga merupakan suatu komunitas atau kelompok masyarakat yang tidak didambakan, bahkan menakutkan. Distopia seringkali dicirikan dengan dehumanisasi, pemerintahan totaliter, dan bencana lingkungan.

Distopia juga dihubungkan dengan kemerosotan nilai secara dahsyat dalam masyarakat. Masyarakat distopis ditampilkan dalam banyak subgenre karya fiksi dan seringkali digunakan untuk menarik perhatian terhadap isu-isu dunia nyata mengenai masyarakat, lingkungan, politik, ekonomi, agama, psikologi, etika, ilmu, dan teknologi, yang jika tidak ditangani dapat berpotensi menyebabkan suatu kondisi yang tidak tidak didambakan, bahkan menakutkan.

Padahal, untuk mencapai kondisi yang didambakan itu, bukan berarti harus melenyapkan semua keunikan. Mengutip kata-kata bijak dari J.S. Mill, katanya: "Sekarang hanya sedikit yang berani menjadi eksentrik, menandai bahaya utama saat itu." Mill meyakini bahwa semua hal baik yang ada adalah buah dari orisinalitas.

Karenanya, merupakan suatu kecenderungan fatal dari umat manusia untuk meninggalkan pemikiran tentang suatu hal ketika itu tidak lagi meragukan, termasuk yang eksentrik, karena itu (mengingkari eksentrisme dan orisinalitas) adalah penyebab dari setengah kesalahan mereka.

Ref:
https://www.rottentomatoes.com | https://www.goodreads.com | https://www.imdb.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun